Imigrasi Kelas II Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi Meulaboh berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Barat agar segera membentuk tim penanganan warga negara asing (WNA) di daerah itu.

“Pembentukan tim terpadu penanganan WNA ini sangat diperlukan, agar ke depan apabila ada WNA yang terdampar di Aceh Barat atau sejenisnya bisa dilakukan penanganan secara terpadu dan sesuai standar yang berlaku,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Meulaboh, Azhar diwakili Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Adi Hari Pianto di Meulaboh, Senin.

Menurut dia,  selama ini Kabupaten Aceh Barat termasuk daerah yang sering terdampar nelayan asing atau warga asing karena daerah tersebut berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Samudera Hindia.

Sehingga banyak kapal asing yang melintas di jalur pelayaran internasional atau zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan tidak jarang ada warga asing yang berlayar dan kemudian terdampar.

Tidak hanya itu, dengan adanya tim terpadu penanganan WNA, kata Hari Adi Pianto, nantinya imigrasi bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat maupun pihak berwenang lainnya, akan lebih mudah melakukan koordinasi dan pengambilan keputusan apabila ditemukan adanya WNA yang terdampar di daerah ini.

Selama ini, kata dia, pihaknya mengapresiasi sikap Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang sigap memberikan bantuan sosial kepada 14 orang warga negara asing (WNA) asal Iran yang terdampar ke daerah ini sejak Senin (27/1) lalu, meski kemudian kembali berlayar pada Minggu (2/2) lalu setelah mesin kapal mereka tuntas diperbaiki.

“Kami berharap apabila ada tim terpadu penanganan WNA, maka akan lebih mudah melakukan penanganan apabila ke depan ada lagi WNA yang terdampar ke perairan Aceh Barat,” kata Adi Hari Pianto menuturkan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020