Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi menyebutkan, angin kencang yang memiliki kecepatan hingga 30 kilometer per jam diprediksi melanda sejumlah wilayah di Aceh termasuk Kota Banda Aceh.

"Ya, angin kencang berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam, karena ada low pressure (tekanan rendah) di Samudera Hindia," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Stasiun Meteorologi Aceh Besar, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin.

Baca juga: BMKG: Barat-selatan dilanda tekanan rendah di tenggara Aceh

Kecepatan angin itu, lanjut dia, meningkat dengan gangguan cuaca berupa tekanan rendah, sehingga wilayah udara di provinsi paling barat Indonesia ini terkena dampaknya terutama di siang hari.

"Ini (angin) akibat ada low pressure, sehingga masa udara yang ada di Samudera Pasifik dan juga dari Asia menuju ke low pressure di Samudera Hindia," terang dia.

Baca juga: BMKG ingatkan nelayan mewaspadai gelombang tinggi

Pihaknya mengimbau dengan kecepatan itu terutama masyarakat yang tinggal pada 23 kabupaten/kota di Aceh agar mewaspadai potensi kebakaran baik kawasan permukiman penduduk, hutan maupun lahan.

Ia mengatakan, kondisi tersebut diperkirakan berlangsung selama satu pekan terutama di wilayah utara dan timur Aceh, dan wilayah tengah di provinsi paling utara Sumatera.

"Kalau untuk waspada terhadap kebakaran di wilayah utara dan timur, dan sejumlah daerah di wilayah tengah. Tapi wilayah barat-selatan, masih waspada potensi hujan lebat, dan angin kencang," jelasnya.

Namun, ia mengaku, angin kencang yang terjadi di daratan Aceh dewasa ini belum sampai menimbulkan dampak signifikan terhadap meningkatnya gelombang laut di perairan Aceh.

"Sabang-Banda Aceh dilanda gelombang hingga 2,5 meter, barat-selatan Aceh sampai 1,5 meter, utara-timur Aceh, Selat Malaka bagian utara, dan Samudera Hindia barat Aceh masing-masing hingga 2 meter," ucap Zakaria.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020