Lhokseumawe (ANTARA) -
Harga ikan di Pasar Impres, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, mengalami kenaikan karena cuaca buruk yang melanda perairan di daerah tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Dari data yang dihimpun oleh Antara dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh, Senin (27/11), terpantau kecepatan angin di perairan Lhokseumawe dan Aceh Utara mencapai 24 kilometer per jam serta tinggi gelombang maksimal 2,5 meter.
Salah seorang nelayan, Reza, mengatakan akibat curah hujan dan tingginya gelombang, membuat hasil tangkapan ikannya menjadi merosot. Saat ini, ia hanya berhasil membawa pulang sekitar lima ton ikan saja.
Biasanya, bisa memperoleh hasil tangkapan sampai 20 ton ikan.
Baca juga: Tingkat konsumsi ikan di Aceh lampaui angka rata-rata nasional
Berkurangnya hasil tangkapan mempengaruhi harga jual ikan sehingga mengakibatkan kenaikan. Ketika cuaca sedang bagus biasanya mereka peroleh lebih banyak, karena selain melaut mereka juga memancing, hanya jumlah tangkapan yang berbeda.
"Daya beli masyarakat tentunya juga ikut berkurang saat ini. Selain karena keadaan hujan, harga ikan yang mahal juga jadi salah satu faktor," ujarnya.
Salah seorang pedagang ikan, Faisal, menyebutkan harga ikan segar dalam beberapa hari terakhir melambung tinggi akibat dari kondisi cuaca yang sering hujan. Seperti harga ikan tongkol meningkat menjadi Rp25.000 dari pada sebelumnya Rp20.000 dan ikan tuna naik Rp35.000 dari harga Rp28.000.
"Kenaikan harga tersebut, diakibatkan minimnya hasil tangkapan para nelayan dan dampak dari cuaca buruk yang membuat para nelayan tidak bisa melaut," sebutnya.
Sambungnya, harga ikan bandeng kini mencapai Rp38.000 dari sebelumnya Rp32.000 per kilogram, ikan lele naik menjadi Rp36.000 dari Rp32.000, dencis dan bilis juga turut mengalami peningkatan mencapai Rp25.000 dari harga sebelumnya Rp20.000 per kilo gram. Selain itu, ikan kakap juga ikut naik mencapai Rp65.000, jika dibandingkan dengan harga awal Rp55.000 per kilogram.
"Sebelumnya harga ikan rata-rata kisaran Rp30.000 per kilogram, namun kini melonjak drastis," pungkasnya.
Penulis: Kamal, mahasiswa Malikussaleh
Baca juga: Hasil tangkap ikan nelayan Pidie capai 10,7 ribu ton, paling banyak tongkol