Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Haji Kamaruddin meminta manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya, Provinsi Aceh, agar memprioritaskan pasokan energi listrik di Aceh.

"Kehadiran PLTU 1-2 di Nagan Raya, Aceh, harus mampu memenuhi kebutuhan energi listrik di Provinsi Aceh, jangan memprioritaskan daerah lain," kata Haji Kamaruddin di Meulaboh, Sabtu (8/2).

Menurut dia, pasokan listrik yang dihasilkan oleh PLTU 1-2 Nagan Raya menggunakan batu bara selama ini kerap diprioritaskan ke daerah luar Aceh, sehingga masyarakat dan pelaku usaha di Aceh merasa dirugikan.

Padahal, kata dia, keberadaan PLTU di Kabupaten Nagan Raya harus memperhatikan kondisi masyarakat dan ekonomi di daerah ini, karena energi listrik sangat dibutuhkan untuk kelancaran aneka usaha masyarakat.

Khusus terhadap rencana pembangunan PLTU 3-4 yang saat ini sedang dibangun di perbatasan Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, politikus Partai Golkar tersebut berharap agar energi listrik yang akan diproduksi tersebut harus tetap bermanfaat bagi masyarakat di Aceh.

"Jangan sampai Aceh krisis energi listrik, padahal keberadaan pembangkit listrik terbesar ada di Aceh, ini yang harus kita perhatikan," katanya.

Ia juga menyambut baik banyaknya kehadiran investasi asing di Aceh, karena selama ini kondisi keamanan di Aceh sudah semakin membaik.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020