Massa dari kalangan anggota Komite Peralihan Aceh (KPA)/mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan simpatisan menggagalkan musyawarah wilayah Partai Aceh yang digelar di sebuah hotel di ruas Jalan Teuku Umar, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (16/2) sore.
Akibatnya, agenda musyawarah wilayah Partai Aceh yang mengagendakan pemilihan ketua baru di partai lokal tersebut gagal dilaksanakan karena terjadi kericuhan di luar aula hotel, kecuali agenda seremonial saja yang bisa dilaksanakan.
Seratusan personel Polisi dari Polres Aceh Barat dan kendaraan Baracuda juga dikerahkan ke lokasi, untuk mengamankan muswil sehingga keamanan di lokasi hotel dapat terkendali.
Sejumlah pengurus dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh, masing-masing Adnan Beuransah, Azhar Abdurrahman dan Tarmizi Panyang yang akan hadir ke lokasi muswil juga terpaksa menumpang kendaraan Baracuda milik polisi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Hingga Minggu malam, massa dari partai lokal tersebut masih berkumpul di beberapa titik di Meulaboh, Ibukota Kabupaten Aceh Barat menunggu kejelasan agenda muswil yang tertunda sambil menunggu keputusan dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh yang hadir ke Aceh Barat.
"Kami tetap menolak kegiatan muswil Partai Aceh di Aceh Barat apabila dilaksanakan tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Aceh," kataKetua Pimpinan Sagoe (cabang) Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Hamdani, Minggu malam.
Menurutnya, para pengurus bersama simpatisan partai lokal tersebut tetap akan menolak kegiatan muswil apabila kegiatan ini dilaksanakan secara tertutup, dan mereka menolak apabila seluruh kader partai tidak diundang dalam kegiatan muswil.
Mereka juga menuntut Dewan Pimpinan Partai Aceh segera memberi kejelasan dan mendesak agar kegiatan muswil digelar ulang, dan dilaksankan secara demokratis.
"Kalau acara muswil dilaksanakan tidak secara terbuka dan aturan partai, kami tetap akan menolak," tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh Kabupaten Aceh Barat, Samsi Barmi dalam keterangannya kepada wartawan di Meulaboh mengatakan pada prinsipnya kegiatan muswil tetap berjalan sesuai agenda yang telah direncanakan.
Namun untuk keputusan selanjutnya, pihaknya masih menunggu arahan dai DPP Partai Aceh terhadap mekanisme pemilihan pimpinan partai lokal di Aceh Barat.
Sedangkan Plt Sekretaris Partai Aceh Yussan yang dikonfirmasi terpisah menolak memberikan keterangan terkait kericuhan saat pelaksanaan muswil.
"Nanti kami akan membuat keterangan saat jumpa pers. Untuk waktunya akan kami beritahu," katanya singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Akibatnya, agenda musyawarah wilayah Partai Aceh yang mengagendakan pemilihan ketua baru di partai lokal tersebut gagal dilaksanakan karena terjadi kericuhan di luar aula hotel, kecuali agenda seremonial saja yang bisa dilaksanakan.
Seratusan personel Polisi dari Polres Aceh Barat dan kendaraan Baracuda juga dikerahkan ke lokasi, untuk mengamankan muswil sehingga keamanan di lokasi hotel dapat terkendali.
Sejumlah pengurus dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh, masing-masing Adnan Beuransah, Azhar Abdurrahman dan Tarmizi Panyang yang akan hadir ke lokasi muswil juga terpaksa menumpang kendaraan Baracuda milik polisi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Hingga Minggu malam, massa dari partai lokal tersebut masih berkumpul di beberapa titik di Meulaboh, Ibukota Kabupaten Aceh Barat menunggu kejelasan agenda muswil yang tertunda sambil menunggu keputusan dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh yang hadir ke Aceh Barat.
"Kami tetap menolak kegiatan muswil Partai Aceh di Aceh Barat apabila dilaksanakan tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Aceh," kataKetua Pimpinan Sagoe (cabang) Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Hamdani, Minggu malam.
Menurutnya, para pengurus bersama simpatisan partai lokal tersebut tetap akan menolak kegiatan muswil apabila kegiatan ini dilaksanakan secara tertutup, dan mereka menolak apabila seluruh kader partai tidak diundang dalam kegiatan muswil.
Mereka juga menuntut Dewan Pimpinan Partai Aceh segera memberi kejelasan dan mendesak agar kegiatan muswil digelar ulang, dan dilaksankan secara demokratis.
"Kalau acara muswil dilaksanakan tidak secara terbuka dan aturan partai, kami tetap akan menolak," tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh Kabupaten Aceh Barat, Samsi Barmi dalam keterangannya kepada wartawan di Meulaboh mengatakan pada prinsipnya kegiatan muswil tetap berjalan sesuai agenda yang telah direncanakan.
Namun untuk keputusan selanjutnya, pihaknya masih menunggu arahan dai DPP Partai Aceh terhadap mekanisme pemilihan pimpinan partai lokal di Aceh Barat.
Sedangkan Plt Sekretaris Partai Aceh Yussan yang dikonfirmasi terpisah menolak memberikan keterangan terkait kericuhan saat pelaksanaan muswil.
"Nanti kami akan membuat keterangan saat jumpa pers. Untuk waktunya akan kami beritahu," katanya singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020