Tujuh belas rumah warga rusak akibat pergerakan tanah di Desa Werdi, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang sejak Minggu (1/3) hingga Senin pagi (2/3) diliputi hujan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekalongan Budi Raharjo di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pergerakan tanah di desa itu menyebabkan tanah retak dengan lebar dua sampai lima cm dan dalam 20 sampai 50 cm.

"Kita sudah melakukan pengecekan ke lokasi bencana itu sekaligus menyalurkan bantuan logistik pada warga setempat," kata Budi.

Menurut perangkat Desa Werdi, Edi, selain menyebabkan bagian dinding, lantai, dan pondasi 17 rumah warga retak, pergerakan tanah juga menyebabkan jalan desa amblas sedalam 20 cm.

"Struktur tanah di Desa Werdi memang cukup labil saat intensitas curah hujan tinggi sehingga menimbulkan potensi tanah gerak. Oleh karena, setiap terjadi hujan deras kami terus berjaga-jaga," katanya.

Ia menambahkan, sebenarnya Pemerintah Desa Werdi sudah menganjurkan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman apabila hujan deras turun namun mereka memilih bertanah di rumah.

BPBD Pekalongan mengimbau warga yang tinggal di dekat area tanah retak waspada karena hujan masih turun.

"Intensitas curah hujan masih cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan tanah retak atau longsor di lokasi rawan bencana. Oleh karena, kami mengimbau warga selalu waspada saat terjadinya hujan deras," kata Budi.
 

Pewarta: Kutnadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020