Jajaran Kepolisian bersama Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh Timur melakukan razia seluruh apotek mulai dari Peureulak hingga ke Kota Idi, menyusul stok masker kosong dalam dua bulan terakhir di Aceh.

“Sasaran razia adalah seluruh apotek di Aceh Timur, hari ini apotek mulai dari Peureulak hingga ke Kota Idi. Jumlahnya mencapai 29 apotek. Tujuannya mengimbau masyarakat tidak menimbun masker,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh Timur melalui Kabid Perdagangan Nazarina di sela-sela razia apotek di Kota Idi, Kamis. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, masker di apotik rata-rata masker tidak disalurkan pihak distributor sejak awal Januari lalu.

“Stok yang tersedia sebelumnya laku keras di awal wabah virus corona mulai menyerang Wuhan (Cina). Hingga saat ini masker kosong, sama sekali tidak tersedia di apotek,” sebut Nazarina.

Dalam razia tersebut, Nazarina mengimbau pemilik apotek untuk tidak melakukan penimbunan masker.

“Jika masker ditimbun, pihak berwenang akan menindaknya. Jadi kita minta, jika ada apotek yang memiliki stok masker, maka harus dijual ke masyarakat,” turur Nazarina.

Disinggung soal hand sanitizer, Nazarina kembali menambahkan, saat ini hand sanitizer juga kosong, baik di apotek ataupun mini market.

“Hand sanitizer memang tidak sama seperti masker karena ketersediaan di apotek dan mini market juga terbatas. Jadi saat ini memang hand sanitizer juga tidak tersedia di apotek dan mini market,” tutup Nazarina.

Sejumlah petugas di apotek juga mengatakan, terjadi kekosongan stok masker sejak pertengahan Januari lalu.

“Kami tidak simpan kalau ada pasti kami jual pak,” kata salah satu karyawan, Ula.

“Tidak ada barang dari distributor, jikapun ada harganya mencapai Rp300 ribu perkotak. Mahal harga masker, sehingga tidak diambil untuk stok kami,” ujar karyawan apotek di Kota Idi itu. 

Dia mengaku tidak mengetahui kapan stok masker dan pencuci tangan kembali tersedia.

 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020