Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh meminta pemerintah gampong (desa) di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu bisa lebih memanfaatkan aset demi meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah masing-masing.
"Selama ini mungkin, kita lebih ke mengumpulkan aset, padahal yang jauh lebih penting adalah bagaimana memanfaatkan aset itu dengan baik," ujar Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin di Banda Aceh, Sabtu.
Sosok yang akrab disapa Chek Zainal dan pernah memiliki pengalaman sebagai keuchik (kepala desa) itu mengaku, hal tersebut mengacu pada peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Kemudian Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa hingga Peraturan Wali Kota (Perwal) Banda Aceh Nomor 22 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Aset Gampong.
"Pendapatan asli gampong akan meningkat jika pengelolaan asetnya baik dan tepat. Dengan peningkatan tersebut, maka bisa menyejahterakan warga juga," katanya.
Akan tetapi, Zainal yang juga menjabat Ketua Partai Amanat Nasional Banda Aceh itu meminta pemanfaatan aset tersebut dapat dilakukan dengan analisis lebih mendalam, sehingga dalam praktiknya benar-benar produktif.
Seperti diketahui pekan lalu, Pemkot Banda Aceh telah melatih 90 peserta, terutama kepala urusan dan perencanaan gampong dari sembilan kecamatan setempat, di Aula Lantai II, Balai Kota Banda Aceh.
"Saya yakin dengan pengelolaan yang tepat, kesejahteraan akan meningkat," kata Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Pemerintah Kota Banda Aceh Safwan, pekan lalu mengatakan kegiatan pelatihan itu dilaksanakan agar aparatur gampong mampu menertibkan administrasi pengelolaan aset atau kekayaan gampong sesuai permendagri maupun perwal.
"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur gampong dalam melakukan pengelolaan aset secara baik dan benar," katanya.
"Pemberdayakan aset dengan maksimal merupakan hal penting, dan harus dipikirkan oleh pemerintahan gampong," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Selama ini mungkin, kita lebih ke mengumpulkan aset, padahal yang jauh lebih penting adalah bagaimana memanfaatkan aset itu dengan baik," ujar Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin di Banda Aceh, Sabtu.
Sosok yang akrab disapa Chek Zainal dan pernah memiliki pengalaman sebagai keuchik (kepala desa) itu mengaku, hal tersebut mengacu pada peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Kemudian Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa hingga Peraturan Wali Kota (Perwal) Banda Aceh Nomor 22 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Aset Gampong.
"Pendapatan asli gampong akan meningkat jika pengelolaan asetnya baik dan tepat. Dengan peningkatan tersebut, maka bisa menyejahterakan warga juga," katanya.
Akan tetapi, Zainal yang juga menjabat Ketua Partai Amanat Nasional Banda Aceh itu meminta pemanfaatan aset tersebut dapat dilakukan dengan analisis lebih mendalam, sehingga dalam praktiknya benar-benar produktif.
Seperti diketahui pekan lalu, Pemkot Banda Aceh telah melatih 90 peserta, terutama kepala urusan dan perencanaan gampong dari sembilan kecamatan setempat, di Aula Lantai II, Balai Kota Banda Aceh.
"Saya yakin dengan pengelolaan yang tepat, kesejahteraan akan meningkat," kata Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Pemerintah Kota Banda Aceh Safwan, pekan lalu mengatakan kegiatan pelatihan itu dilaksanakan agar aparatur gampong mampu menertibkan administrasi pengelolaan aset atau kekayaan gampong sesuai permendagri maupun perwal.
"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur gampong dalam melakukan pengelolaan aset secara baik dan benar," katanya.
"Pemberdayakan aset dengan maksimal merupakan hal penting, dan harus dipikirkan oleh pemerintahan gampong," tutur dia.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020