Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El Madany menyatakan Pengurus Besar Rabithah Thaliban Aceh (RTA) diminta harus memiliki gagasan terbaru dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh dan nasib dayah di masa depan.

“Setiap aktivis dayah (pesantren) yang tergabung dalam RTA harus mampu berargumen. Aliran ahlul sunnah wal jamaah harus kita jaga bersama. Saya minta agar RTA berdiri di garis terdepan dalam menghalau persoalan yang mengganggu apa yang sudah menjadi kebiasaan di Aceh,” katanya di Banda Aceh, Minggu.

Pernyataan itu disampaikan Usamah saat menghadiri Rapat koordinasi Pengurus Besar RTA yang diikuti seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Dengan tema "Eksistensi santri dayah dalam membangun pergerakan dayah".

Usamah mengharapkan Pengurus Besar RTA harus merefleksi kembali kiprahnya di masa lalu.

Pasalnya, kata dia, RTA yang dimotori kalangan dayah harus melahirkan pergerakan-pergerakan baru ke arah yang lebih baik. 

Menurutnya, RTA yang notabenenya berasal dari aktivis dayah tersebut harus mempunyai gagasan visioner dalam memimpin perubahan besar tersebut.

RTA juga diminta untuk dapat memerankan dirinya sebagai khadimul ulama, hal itu dikarenakan kini banyak oknum-oknum secara terang-terangan menghina bahkan merendahkan ulama-ulama dayah. 

“Untuk itu RTA diminta untuk dapat menjaga kewibawaan dan kehormatan ulama dayah kita," katanya. 

Ia meminta semua pengurus RTA sebagai mitra strategis Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh untuk memperbaiki semangat dan kinerja, dalam upaya menghasilkan capaiannya.

"Memanfaatkan potensi yang ada, untuk mempersembahkan pikiran terbaik kita, untuk Aceh, umat dan dunia dayah," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020