Pewarta: M Haris SA











Banda Aceh, 18/6 (Antaraaceh) - Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh menegaskan netralitasnya pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 yang diikuti dua pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami menegaskan secara organisasi tetap netral pada pemilu presiden mendatang," kata Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Aceh, Munawar Khalil di Banda Aceh, Rabu.
Meski secara organisasi tidak memihak, kata dia, pengurus wilayah tidak melarang jika ada dari personal atau individu kader maupun pengurus PII di Aceh mendukung atau memilih pasangan calon.
"Kader maupun pengurus merupakan warga negara Indonesia dan mempunyai hak untuk memilih menurut pilihan masing-masing," ucap Munawar Khalil.
Begitu pula dengan para alumni atau mantan aktivis PII, mereka dapat berkiprah di mana saja. Bahkan tidak sedikit mantan aktivis PII bergabung dengan hampir semua partai politik.
Namun, keterlibatan mereka tidak mengatasnamakan PII. Jika ada yang membawa nama PII mendukung pasangan calon, maka itu tidak benar dan itu merupakan tindakan oknum, ujarnya.
"PII Pusat maupun PII Aceh akan mengambil tindakan tegas jika kader atau pengurus terlibat mendukung pasangan calon dengan membawa nama organisasi," tegas Munawar Khalil.
Sementara itu, Sekretaris Umum Pengurus Wilayah PII Aceh, Alimuddin Armia mengatakan, PII merupakan organisasi pengkaderan, mempunyai visi kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan sesuai Islam dan memfokuskan pada pembinaan.
"Karena itu, PII harus tetap menjaga independensinya tanpa melibatkan diri dalam politik praktis atau menjadi bagian dari partai politik maupun mendukung pasangan calon pada pemilu presiden," ucapnya.
Ia mengatakan, PII Aceh tidak menginstruksikan kepada pengurus maupun kader untuk bergabung atau memberikan dukungan kepada capres dan cawapres mana pun juga.
"Kami menyesalkan kalau ada kader dan mantan aktivis PII yang menyatakan dukungannya terhadap salah satu pasangan calon dengan mengataskan nama PII," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, PII Aceh mengimbau kepada para pelajar agar menjadi pemilih cerdas dengan menggunakan hak pilihnya seobjektif mungkin.
"Tentunya dengan memilih pemimpin yang baik, yang mempunyai misi memperbaiki sistem pendidikan, serta memperhatikan aspirasi para pelajar dan nasib rakyat pada umumnya," kata Alimuddin Armia.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014