Presiden Jokowi diminta memberikan perhatian serius untuk pembangunan Waduk Seulimeum yang akan mengatasi krisis air di daerah irigasi Krueng Aceh.

Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Banda Aceh Koko Hariatna di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan pihaknya meminta perhatian serius Presiden karena pembangunan waduk tersebut terancam gagal.

"Keberadaan Waduk Seulimum untuk mengatasi kekurangan air irigasi Krueng Aceh yang luasnya mencapai 7.450 hektare," kata Koko Hariatna.

Koko menyebutkan saat ini sekitar 60 persem daerah irigasi Krueng Aceh tidak terairi untuk musim tanam garu atau MT-3 karena menyusutnya Krueng (sungai) Aceh.

Oleh karena itu, Koko Hariatna meminta waduk tersebut dibangun pada 2020, sehingga krisis air di daerah irigasi Krueng Aceh bisa teratasi. Keberadaan waduk juga untuk mengamankan pasokan untuk masyarakat Kota Banda Aceh.

"Keberadaan waduk sangat dibutuhkan karena berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan ribuan petani di Aceh Besar. Dengan meningkatnya kesejahteraan petani, tentu berdampak pada pengentasan kemiskinan di Provinsi Aceh," kata Koko Hariatna.

Koko Hariatna menyebutkan pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli yang kini sedang dikerjakan diduga memotong kawasan genangan waduk. Dan ini juga harus segera dikoordinasikan dengan pihak terkait, sehingga pembangunan waduk tidak terganggu.

"Jangan sampai pembangunan jalan tol menggagalkan pembangunan waduk karena bisa membuat masyarakat kehilangan mata pencarian untuk selamanya. Pembangunan jalan tol dan waduk harus sama-sama berjalan," kata Koko Hariatna.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020