Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia di masa depan karena memiliki berbagai sumber daya, khususnya sumber daya manusia.
"Saya membayangkan, Indonesia memiliki sumber daya nasional dan manusia-manusia yang unggul. Kita bisa menjadi pemimpin dunia di masa depan. Semua sumber daya ada di Indonesia,” ujar Moeldoko dalam seminar bertema Keunggulan dan Kerukuman Umat Beragama Menuju Indonesia Maju pada perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Sabtu.
Moeldoko mengatakan Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia karena kaya akan sumber daya nasional dan sumber daya manusia yang kompetitif dengan negara lain.
Dia menilai negara-negara maju saat ini pada dasarnya nisbi tidak memiliki sumber daya nasional yang memadai. Namun, negara yang tumbuh pesat seperti Korea Selatan dan China memiliki manusia-manusia yang unggul.
Moeldoko menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki pemikiran yang jauh ke depan untuk mencapai Indonesia Maju, di mana Indonesia akan mampu mencapai tingkat persaingan global yang tidak jauh berbeda dengan negara-negara maju.
Untuk mencapai Indonesia Maju, kata Moeldoko, Presiden memikirkan dan merumuskan lima hal penting yang harus dilakukan bersama-sama.
Pertama adalah Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-citanya, yakni setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk dapat mencapai harapannya di masa depan sehingga menjadi manusia yang unggul.
Kedua, lanjut Moeldoko, yaitu Indonesia yang demokratis yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat. Artinya, hasil demokrasi bukan dinikmati sekelompok orang saja, namun semua warga negara.
Ketiga, Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum. Dia menekankan Indonesia negara berdasarkan hukum sehingga semua diperlakukan sama.
"Tidak mengenal hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas," ujar Moeldoko menegaskan.
Keempat, Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Moeldoko menyampaikan Indonesia memiliki kemampuan ilmu dan teknologi yang sejajar dengan negara-negara maju.
Kelima, Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.
Lebih jauh Moeldoko menekankan, Indonesia berada dalam lingkungan global yang terus berubah cepat dan banyak fenomena yang terjadi dengan berbagai risiko yang kompleks.
Dia menyampaikan tidak ada perubahan yang tidak membawa kompleksitas. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu menghadapi berbagai tantangan global.
Situasi terakhir, kata Moeldoko, fenomena virus corona atau COVID-19, telah mengejutkan dunia. Dampak dari pandemi COVID-19 membuat perubahan yang luar biasa.
"Semua perencanaan ekonomi berubah total dan dampak-dampak di sektor lainnya. Peristiwa ini membawa kompleksitas yang luar biasa. Sungguh kita tak pernah memprediksikan sebelumnya. Kita pernah dilanda virus SARS dan virus burung H1N1, tapi tak seperti corona ini yang begitu mengguncang dunia,” papar Moeldoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Saya membayangkan, Indonesia memiliki sumber daya nasional dan manusia-manusia yang unggul. Kita bisa menjadi pemimpin dunia di masa depan. Semua sumber daya ada di Indonesia,” ujar Moeldoko dalam seminar bertema Keunggulan dan Kerukuman Umat Beragama Menuju Indonesia Maju pada perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Sabtu.
Moeldoko mengatakan Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia karena kaya akan sumber daya nasional dan sumber daya manusia yang kompetitif dengan negara lain.
Dia menilai negara-negara maju saat ini pada dasarnya nisbi tidak memiliki sumber daya nasional yang memadai. Namun, negara yang tumbuh pesat seperti Korea Selatan dan China memiliki manusia-manusia yang unggul.
Moeldoko menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki pemikiran yang jauh ke depan untuk mencapai Indonesia Maju, di mana Indonesia akan mampu mencapai tingkat persaingan global yang tidak jauh berbeda dengan negara-negara maju.
Untuk mencapai Indonesia Maju, kata Moeldoko, Presiden memikirkan dan merumuskan lima hal penting yang harus dilakukan bersama-sama.
Pertama adalah Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-citanya, yakni setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk dapat mencapai harapannya di masa depan sehingga menjadi manusia yang unggul.
Kedua, lanjut Moeldoko, yaitu Indonesia yang demokratis yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat. Artinya, hasil demokrasi bukan dinikmati sekelompok orang saja, namun semua warga negara.
Ketiga, Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum. Dia menekankan Indonesia negara berdasarkan hukum sehingga semua diperlakukan sama.
"Tidak mengenal hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas," ujar Moeldoko menegaskan.
Keempat, Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Moeldoko menyampaikan Indonesia memiliki kemampuan ilmu dan teknologi yang sejajar dengan negara-negara maju.
Kelima, Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.
Lebih jauh Moeldoko menekankan, Indonesia berada dalam lingkungan global yang terus berubah cepat dan banyak fenomena yang terjadi dengan berbagai risiko yang kompleks.
Dia menyampaikan tidak ada perubahan yang tidak membawa kompleksitas. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu menghadapi berbagai tantangan global.
Situasi terakhir, kata Moeldoko, fenomena virus corona atau COVID-19, telah mengejutkan dunia. Dampak dari pandemi COVID-19 membuat perubahan yang luar biasa.
"Semua perencanaan ekonomi berubah total dan dampak-dampak di sektor lainnya. Peristiwa ini membawa kompleksitas yang luar biasa. Sungguh kita tak pernah memprediksikan sebelumnya. Kita pernah dilanda virus SARS dan virus burung H1N1, tapi tak seperti corona ini yang begitu mengguncang dunia,” papar Moeldoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020