Bupati Kabupaten Aceh Tengah Shabela Abubakar meminta seluruh jajarannya agar memberi pemahaman maksimal kepada masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
"Kami minta semua pihak yang hadir disini untuk pro aktif dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tengah-tengah kita. Kerja kita sangat diharapkan oleh masyarakat," katanya di Takengon, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Shabela saat menggelar rapat koordinasi dengan para Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Tengah, dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Dia menyebutkan Pemerintah Aceh Tengah terus menunjukkan keseriusan dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut di daerah dataran tinggi Gayo. Ada sembilan poin sebagai instruksi yang dikeluarkan pemerintah untuk siaga Covid-19.
Dinas Syariat Islam diminta berkoodinasi dengan pengurus masjid dalam menjaga dan melakukan pembersihan lingkungan masjid, tidak membentang tikar atau karpet serta mengimbau setiap jamaah untuk membawa sajadah.
Kemudian, Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru Takengon diminta meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dan berkoordinasi dengan provinsi untuk penggunaan bangunan Rumah Sakit Rujukan di Pegasing, guna dijadikan sebagai ruang isolasi.
"Menginstruksikan setiap SKPK menggunakan jejaring yang ada untuk melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi masyarakat di pedesaan," katanya.
Tak hanya itu, SKPK juga diminta sigap memantau perkembangan bahan pokok agar tidak terjadi penimbunan, kelangkaan, dan kenaikan harga. Bahkan objek wisata dan tempat keramaian lainnya juga ditutup sementara waktu.
Tambah dia, para pejabat dan staf tidak dizinkan melakukan perjalan dinas keluar daerah, serta setiap kegiatan rapat atau pertemuan yang menghadirkan orang banyak untuk diatur dan dibatasi.
Kemudian pelayanan publik untuk tetap dilakukan dengan mengedepankan prinsip keamanan dan antisipasi.
"Meminta pihak terkait melakukan kajian mengenai pembagian kerja ASN sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan penanggulangan covid-19 di Aceh Tengah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kami minta semua pihak yang hadir disini untuk pro aktif dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tengah-tengah kita. Kerja kita sangat diharapkan oleh masyarakat," katanya di Takengon, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Shabela saat menggelar rapat koordinasi dengan para Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Tengah, dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Dia menyebutkan Pemerintah Aceh Tengah terus menunjukkan keseriusan dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut di daerah dataran tinggi Gayo. Ada sembilan poin sebagai instruksi yang dikeluarkan pemerintah untuk siaga Covid-19.
Dinas Syariat Islam diminta berkoodinasi dengan pengurus masjid dalam menjaga dan melakukan pembersihan lingkungan masjid, tidak membentang tikar atau karpet serta mengimbau setiap jamaah untuk membawa sajadah.
Kemudian, Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru Takengon diminta meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dan berkoordinasi dengan provinsi untuk penggunaan bangunan Rumah Sakit Rujukan di Pegasing, guna dijadikan sebagai ruang isolasi.
"Menginstruksikan setiap SKPK menggunakan jejaring yang ada untuk melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi masyarakat di pedesaan," katanya.
Tak hanya itu, SKPK juga diminta sigap memantau perkembangan bahan pokok agar tidak terjadi penimbunan, kelangkaan, dan kenaikan harga. Bahkan objek wisata dan tempat keramaian lainnya juga ditutup sementara waktu.
Tambah dia, para pejabat dan staf tidak dizinkan melakukan perjalan dinas keluar daerah, serta setiap kegiatan rapat atau pertemuan yang menghadirkan orang banyak untuk diatur dan dibatasi.
Kemudian pelayanan publik untuk tetap dilakukan dengan mengedepankan prinsip keamanan dan antisipasi.
"Meminta pihak terkait melakukan kajian mengenai pembagian kerja ASN sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan penanggulangan covid-19 di Aceh Tengah," katanya.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020