Staf Khusus Milenial Presiden, Adamas Belva Syah Devara, mengatakan generasi muda atau milenial harus menahan diri untuk tidak pergi keluar jika tidak terpaksa karena anak muda adalah generasi penular terbesar virus corona penyebab COVID-19.
"Generasi milenial adalah generasi penular terbesar. Kalau kita lihat angka di Korea Selatan di mana mereka tes banyak sekali orang, di situ yang dapat dilihat adalah 30 persen dari kasus adalah umurnya 20 sampai 29 tahun," kata pendiri aplikasi Ruang Guru itu dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin.
Baca juga: Presiden tinjau RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Belva dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan, grup umur itu adalah kelompok grup terbesar dibandingkan kelompok umur 30-39 tahun dan dua kali lebih besar dari kelompok 40-49 tahun.
Menurut dia, berdasarkan angka itu menunjukkan bahwa kelompok usia muda meski tidak menunjukkan gejala tapi menjadi penginfeksi terbesar yang menularkan ke orang lain.
Baca juga: Isra Miraj momen umat Islam lebih utamakan shalat di tengah COVID-19
Karena itu dia minta generasi muda tidak meremehkan penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu karena meski mungkin tidak berbahaya bagi usia muda yang sehat dengan stamina baik, tapi COVID-19 sangat berbahaya bagi yang rentan seperti kaum usia lanjut.
"Semua harus tahu bahwa kita semua punya peran penting untuk menghentikan penyebaran virus ini," kata dia.
Baca juga: Jumlah ODP di Sumut menjadi 496 orang
Dia mengatakan bahwa jika generasi muda tetap bersikeras keluar rumah meski tidak terpaksa karena tuntutan pekerjaan dan lain sebagainya, maka tindakan itu merupakan penyebab virus COVID-19 dapat menyebar dengan cepat di masyarakat.
Hal itu disebabkan karena generasi muda memiliki mobilitas yang tinggi dan memperbesar kemungkinan penularan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Generasi milenial adalah generasi penular terbesar. Kalau kita lihat angka di Korea Selatan di mana mereka tes banyak sekali orang, di situ yang dapat dilihat adalah 30 persen dari kasus adalah umurnya 20 sampai 29 tahun," kata pendiri aplikasi Ruang Guru itu dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin.
Baca juga: Presiden tinjau RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Belva dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan, grup umur itu adalah kelompok grup terbesar dibandingkan kelompok umur 30-39 tahun dan dua kali lebih besar dari kelompok 40-49 tahun.
Menurut dia, berdasarkan angka itu menunjukkan bahwa kelompok usia muda meski tidak menunjukkan gejala tapi menjadi penginfeksi terbesar yang menularkan ke orang lain.
Baca juga: Isra Miraj momen umat Islam lebih utamakan shalat di tengah COVID-19
Karena itu dia minta generasi muda tidak meremehkan penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu karena meski mungkin tidak berbahaya bagi usia muda yang sehat dengan stamina baik, tapi COVID-19 sangat berbahaya bagi yang rentan seperti kaum usia lanjut.
"Semua harus tahu bahwa kita semua punya peran penting untuk menghentikan penyebaran virus ini," kata dia.
Baca juga: Jumlah ODP di Sumut menjadi 496 orang
Dia mengatakan bahwa jika generasi muda tetap bersikeras keluar rumah meski tidak terpaksa karena tuntutan pekerjaan dan lain sebagainya, maka tindakan itu merupakan penyebab virus COVID-19 dapat menyebar dengan cepat di masyarakat.
Hal itu disebabkan karena generasi muda memiliki mobilitas yang tinggi dan memperbesar kemungkinan penularan.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020