Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berhasil meningkatkan (surplus) produksi padi petani pada musim tanam rendengan 2019/2020 mencapai tujuh hingga delapan ton per hektare, di areal 10.153 hektare yang tersebar di 12 kecamatan di daerah ini.

Sebelumnya, produksi padi petani di Aceh Barat pada tahun 2017 lalu hanya sebesar 5,6 ton/hektare, dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 5,8 ton hingga 6 ton/hektare.

“Meningkatnya produksi padi petani di Aceh Barat karena selama ini pemerintah daerah sudah berhasil menggenjot produksi padi, dengan cara memaksimalkan peran penyuluh pertanian ke desa-desa, serta mampu ” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pangan Kabupaten Aceh Barat, Thalea Nirfan, Senin (23/3) di Meulaboh.

Selain itu, keberhasilan ini juga tercapai dengan adanya pembangunan pra sarana dan sarana infrastruktur pendukung dalam mewujudkan Aceh Barat sebagai zona ketahanan pangan nasional di Provinsi Aceh.

Dengan keberhasilan ini, kata dia, Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang paling berhasil dalam menggenjot produksi hasil pertanian mencapai beberapa kali lipat setiap tahun, sejak tahun 2017 lalu khususnya di bidang produksi padi.

“Selama ini target produksi padi di Aceh Barat per tahun hanya sekitar 5,6 ton per hektare, namun kita berhasil meningkatkan produksi padi mencapai 7 hingga 8 ton per hektare,” kata Thalea Nirfan menambahkan.

Menurut dia, keberhasilan tersebut juga didukung dengan misi Bupati Aceh Barat yang beberapa program unggulan, diantaranya seperti penyaluran bantuan alat bajak sawah (Handtraktor) untuk seluruh kelompok tani, adanya sumber air untuk petani, serta bantuan pupuk dan benih padi unggul, serta bantuan pestisida, ungkapnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020