Pemerintah Kota Banda Aceh menutup sementara pusat perbelanjaan "Pasar Atjeh" sebagai upaya pemerintah setempat untuk pencegahan meluasnya wabah virus Corona atau COVID-19 di daerah tersebut.

Pantauan di Banda Aceh, Jumat, ratusan kios yang berada di pusat perbelanjaan terbesar di Aceh tersebut terlihat tidak adanya aktivitas antara pedagang maupun pembeli, setelah para pedagang menerima surat edaran walikota tersebut.

Sebelumnya dalam surat edaran walikota Banda Aceh disebutkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Aceh, maka dilakukan pembatasan ruang gerak di fasilitas umum agar wabah ini tidak menjadi pandemi, selain itu Pemerintah Kota Banda Aceh juga menutup sementara pusat keramaian.

Meski ratusan toko atau kios di gedung Pasar Atje tutup. Namun terdapat juga sedikit kecil pedagang di jalan Tgk Chik Pante Kulu, Pasar Atjeh, Kota Banda Aceh masih beroperasi seperti biasa.

Para pedagang pakaian jadi, pedagang tekstil maupun toko mas masih terlihat melayani para pembeli.

Salah seorang warga Abdullah yang ditemui menyatakan, setuju dengan himbauan pemerintah untuk tidak melakukan aktivitas terutama di pusat-pusat keramaian seperti pasar Aceh. Namun, dia meminta pemerintah untuk menindak tegas para pedagang yang tidak mengikuti imbauan dari pemerintah.

Sementara itu, Tim satgas COVID-19 Aceh menyebutkan sejauh ini satu pasien PDP meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin positif COVID-19.

Selain itu, satu pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan kembali meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin.

Data yang dikeluarkan dalam web resmi Dinas Kesehatan Aceh, Jumlah Pasien Dalam Pengawasan adalah 40 orang, Jumlah Pasien PDP yang masih dirawat adalah 5 orang, Jumlah pasien PDP yang negatif 30 orang, PDP yang sudah pulang 34 orang, orang dalam pengawasan (ODP) berjumlah 226 orang, pasien meninggal dunia positif COVID-19 1 orang.


 

Pewarta: Zubaidah

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020