Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan pedagang di Kota Banda Aceh menyebutkan harga beras mulai turun menyusul petani di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh sedang musim panen.
"Harga beras kini sudah turun hingga Rp5.000 per sak. Turunnya harga beras dipengaruhi musim panen petani seperti di Kabupaten Aceh Besar," kata Nirwan, pedagang beras di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh, Selasa.
Nirwan menyebutkan harga beras sebelum berkisar Rp195 ribu hingga Rp220 ribu per sak isi 15 kilogram. Sekarang, turun menjadi Rp195 ribu hingga Rp215 ribu dengan ukuran yang sama.
"Kendati turun, penjualan beras masih sepi. Untuk persediaan mencukupi. Pasokan beras kami datangkan semuanya dari berbagai wilayah di Aceh, seperti Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, dan lainnya," kata Nirwan.
Baca juga: Aceh inflasi 3,25 persen pada Maret, beras dan cabai merah jadi penyumbang
Senada juga diungkapkan Abdul Wahab, pedagang beras di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh, lainnya. Ia menyebutkan harga beras berangsur turun sejak sepekan terakhir, berkisar Rp3.000 hingga Rp5.000 per sak isi 15 kilogram.
"Hampir semua jenis beras harganya turun, baik premium maupun medium. Walau harga turun, namun penjualan beras masih sepi. Diperkirakan menjelang pembayaran zakat, permintaan beras meningkat," katanya.
Abdul Wahab memperkirakan sepinya penjualan beras karena persediaan di masyarakat masih tersedia atau mencukupi. Apalagi dengan adanya pasar murah serta penyaluran bantuan sosial dari pemerintah, masyarakat tidak membeli beras pasaran.
"Sepinya penjualan beras juga dipengaruhi pada saat kampanye pemilu, di mana pada saat ini banyak caleg membantu masyarakat dalam bentuk beras, sehingga masyarakat tidak membeli beras di pasaran," kata Abdul Wahab.
Baca juga: Bulog Wilayah Aceh dapat tambahan stok beras impor