Bupati Aceh Timur Hasballah HM Thaib meminta kepada para camat dan pihak Puskesmas untuk turun ke desa guna melakukan sosialisasi terkait bahaya virus corona baru atau COVID-19.

Hal tersebut dianggap penting mengingat masih banyak masyarakat di daerah itu yang awam, belum memahami dan mengerti terhadap bahayanya virus corona.

"Dalam kesempatan ini imbau para camat selaku perpanjangan tangan bupati, begitu juga dengan pihak Puskesmas agar sama-sama berperan sebagai relawan di kecamatan dalam menyosialisasi bahaya COVID-19 ini ke masyarakat," kata Bupati yang akrab disapa Rocky dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Virus Corona di Aula Setdakab Aceh Timur, Kamis (2/4).

Menurutnya, melihat kondisi di daerah itu belakangan sebagian masyarakat masih menganggap penyakit tersebut tidak berbahaya. Padahal virus corona sangat berbahaya dan penularannya sangat cepat, baik melalui kontak badan atau batuk serta bersin.

Karena itu, Bupati Rocky mengajak para camat dan pihak Puskesmas untuk tidak diam melihat kondisi Aceh Timur, apalagi semakin lama jumlah orang dalam pemantauan (ODP) semakin bertambah. 

"Bahkan suasana sebagian desa hari ini seperti tidak terjadi apa-apa, padahal beberapa daerah sudah ditemukan yang positif corona, bahkan ada yang meninggal. Artinya, penyakit virus corona ini sangat berbahaya dan perlu pencegahan secara bersama-sama," kata Bupati.

Begitu juga dengan perantau yang pulang dari beberapa negara tetangga, para camat harus turun ke desa menyampaikan bahwa setiap perantau perlu isolasi mandiri selama 14 hari. 

"Perantau itu tidak perlu datang ke Puskesmas dan tidak perlu ke rumah kepala desa, tapi cukup menghubungi kepala desa untuk diteruskan ke Puskesmas, agar pihak Puskesmas memiliki data perantau yang pulang ke desa dalam situasi seperti ini," demikian Bupati Rocky.


 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020