Jakarta, 3/7 (Antaraaceh) - PT Pertamina Gas (Pertagas), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), menargetkan proyek pipa gas ruas Arun-Belawan sepanjang 350 kilometer sudah siap beroperasi pada Oktober tahun ini.

"Sampai akhir Juni ini progress(kemajuan,red) proyek sudah 84 persen," kata Direktur Utama Pertagas, Hendra Jaya saat buka puasa bersama wartawan bidang energi di Jakarta, Rabu.

Hendra mengatakan kapasitas pipa yang membentang dari PT Arun di Aceh ke pembangkit listrik milik PLN di Belawan, Sumatera Utara itu mampu mengalirkan gas hingga 300 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd).

Alokasi gas tersebut berasal dari lapangan yang diproduksi oleh ExxonMobil Oil Indonesia Inc (EMOI).

"Alokasi volume gas dari ExxonMobil itu sekitar 100 mmscfd," katanya.

Ia optimistis pembangunan pipa gas Arun-Belawan akan rampung sesuai target sehingga bisa mengisi kekosongan dari  fasilitas terminal dan regasifikasi Arun.

Fasilitas terminal dan regasifikasi Arun dijadwalkan melakukan "shut down" pada Oktober mendatang dan baru bisa mengalirkan (on stream) pasokan LNG pada Januari 2015, kata Hendra.

Seluruh pasokan gas dari Arun tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan serta kalangan industri di Aceh dan Sumut.

"Penyediaan pasokan gas tersebut diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua provinsi ini," ujarnya.

PT Pertagas yang berdiri sejak 2007 bergerak di bisnis transportasi migas, niaga gas, pemrosesan gas dan distribusi gas.  Untuk pengembangan bisnisnya Pertagas membentuk lima anak perusahaan yaitu PT Pertagas Niaga (trading), Perta Samtan Gas (NGL pLant), Perta Arun Gas (Arun Regastification), Perta Daya Gas (pembangkitan) dan Perta Kalimantan Gas (proyek Simenggaris-Bunyu).

Pada tahun 2013 Pertagas mampu meraih laba bersih sebesar Rp1,9 triliun jauh melampaui target Rp955 miliar. Sementara laba tahun ini ditargetkan mencapai Rp1,69 triliun dan realisasi laba hingga Mei 2014 sebesar Rp858 miliar. (Faisal Yunianto)

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014