Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banda Aceh mencatat Banda Aceh mengalami inflasi tahunan atau year on year (yoy) pada Oktober 2023 sebesar 1,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,02.
"Pada Oktober 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 1,65 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,14 pada Oktober 2022 menjadi 116,02 pada Oktober 2023," kata Kepala BPS Kota Banda Aceh Mughlisuddin, di Banda Aceh, Kamis.
Dirinya mengatakan, inflasi tahunan itu disebabkan karena adanya kenaikan harga pada indeks kelompok pengeluaran yakni makanan, minuman dan tembakau 4,55 persen, pakaian dan alas kaki 1,16 persen, perlengkapan, peralatan serta pemeliharaan rutin rumah tangga 0,37 persen.
"Kemudian, kelompok kesehatan 4,80 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen, pendidikan 0,22 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,01 persen, dan perawatan pribadi serta jasa sebesar 3,22 persen," ujarnya.
Mughlisuddin menyebutkan, adapun komoditas utama penyumbang inflasi tahunan di Banda Aceh pada Oktober 2023 itu antara lain beras 0,44 persen, rokok kretek filter 0,36 persen, emas perhiasan 0,18 persen, daging ayam ras 0,15 persen, dan mobil 0,07 persen.
"Inflasi tahunan itu juga disumbang oleh udang basah, obat dengan resep, pisang, nasi dengan lauk, minyak goreng, ikan tuna, pepaya, baju kaos tanpa kerah/baju anak, pir, bawang putih, susu bubuk untuk balita, ikan rambe, kerupuk, pemeliharaan, dan baju muslim anak," katanya.
Selain itu, lanjut dia, untuk tingkat bulanan atau month to month (mtm) pada Oktober 2023 di Banda Aceh tercatat mengalami deasi sebesar 0,25 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,15 persen, transportasi 0,99 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,30 persen.
Dirinya menyebutkan, untuk komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain cabai merah, ikan dencis, ikan kembung, angkutan udara, ikan tongkol, kentang, cabai hijau, udang basah, semangka, dan daging ayam ras.
"Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi yakni emas perhiasan sebesar 0,02 persen," demikian Mughlisuddin.