Sebanyak 23 tenaga medis Pukesmas rawat inap Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan karantina mandiri sebagai upaya antisipasi karena telah merawat seorang pasien yang berdasarkan hasil rapid tes sementara positif corona (COVID-19).
“Terkait hal itu, saya sudah perintahkan rawat inap Pukesmas Manggeng untuk sementara ditutup karena 23 perawat dan dokter di karantina mandiri dulu untuk selama 14 hari sebagai upaya antisipasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati saat dihubungi di Blangpidie, Rabu (8/4).
Baca juga: PDP Abdya dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh
“Saya juga sudah kantongi nama-nama petugas medis yang kontak dengan pasien. Ada sekitar 23 perawat dan dokter kita rumahkan dulu. Mereka harus karantina mandiri selama 14 hari guna antisipasinya,” katanya.
Adapun 23 perawat dan dokter diperintahkan karantina mandiri oleh pihak Dinas Kesehatan Abdya karena mereka sebelumnya telah merawat seorang pasien yang berdasarkan hasil rapid tes sementara positif corona.
Baca juga: Wabup Abdya kompak dengan petani buru hama babi
Seorang pasien yang diduga terinfeksi wabah corona tersebut berstatus ibu rumah tangga dan pernah menjalani perawatan medis di Pukesmas rawat inap Manggeng selama dua hari karena mengalami keluhan kesehatan.
“Pasien itu sebelumnya telah menjalani perawatan medis selama dua hari di Pukesmas Kecamatan Manggeng dan sudah kami lihat status penyakitnya hanya nyeri lambung atau maag,” kata Safliati.
Baca juga: Masyarakat Sikabu santuni yatim kurang mampu
Entah karena tidak kunjung sembuh hingga akhirnya pasien tersebut datang sendiri ke salah satu poly Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Peukan (RSUD-TP) lalu diindikasikan ISPA kemudian dilakukan rapid tes.
“Pasien pergi sendiri ke RSUD Abdya, bukan dirujuk dari Pukesmas. Dia sehat pergi sendiri berobat ke poly. Jadi, sampai ke situ diindikasikan ada gejala ISPA lalu dirapiPd tes,” kata Safliati.
Meskipun hasil rapid tes positif, namun Kadis Kesehatan Abdya tidak berani menyatakan kalau pasien tersebut positif terinfeksi virus corona lantaran belum adanya hasil pemeriksaan lanjutan melalui tes swab di Jakarta.
“Lagipula pasien tidak ada riwayat perjalanan, bahkan petugas kesehatan sudah melakukan klarifikasi pada suaminya tidak riwayat perjalanan, dan tidak ada juga riwayat kontak dengan orang pengidap virus corona,” katanya.
Pasien yang diduga positif corona berdasarkan hasil rapid tes tersebut, Rabu malam itu juga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut.
“Menurut informasi saya terima malam itu juga pasien tersebut dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh untuk menjalani perawatan medis dan melakukan tes swab untuk mengetahui keberanannya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Terkait hal itu, saya sudah perintahkan rawat inap Pukesmas Manggeng untuk sementara ditutup karena 23 perawat dan dokter di karantina mandiri dulu untuk selama 14 hari sebagai upaya antisipasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati saat dihubungi di Blangpidie, Rabu (8/4).
Baca juga: PDP Abdya dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh
“Saya juga sudah kantongi nama-nama petugas medis yang kontak dengan pasien. Ada sekitar 23 perawat dan dokter kita rumahkan dulu. Mereka harus karantina mandiri selama 14 hari guna antisipasinya,” katanya.
Adapun 23 perawat dan dokter diperintahkan karantina mandiri oleh pihak Dinas Kesehatan Abdya karena mereka sebelumnya telah merawat seorang pasien yang berdasarkan hasil rapid tes sementara positif corona.
Baca juga: Wabup Abdya kompak dengan petani buru hama babi
Seorang pasien yang diduga terinfeksi wabah corona tersebut berstatus ibu rumah tangga dan pernah menjalani perawatan medis di Pukesmas rawat inap Manggeng selama dua hari karena mengalami keluhan kesehatan.
“Pasien itu sebelumnya telah menjalani perawatan medis selama dua hari di Pukesmas Kecamatan Manggeng dan sudah kami lihat status penyakitnya hanya nyeri lambung atau maag,” kata Safliati.
Baca juga: Masyarakat Sikabu santuni yatim kurang mampu
Entah karena tidak kunjung sembuh hingga akhirnya pasien tersebut datang sendiri ke salah satu poly Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Peukan (RSUD-TP) lalu diindikasikan ISPA kemudian dilakukan rapid tes.
“Pasien pergi sendiri ke RSUD Abdya, bukan dirujuk dari Pukesmas. Dia sehat pergi sendiri berobat ke poly. Jadi, sampai ke situ diindikasikan ada gejala ISPA lalu dirapiPd tes,” kata Safliati.
Meskipun hasil rapid tes positif, namun Kadis Kesehatan Abdya tidak berani menyatakan kalau pasien tersebut positif terinfeksi virus corona lantaran belum adanya hasil pemeriksaan lanjutan melalui tes swab di Jakarta.
“Lagipula pasien tidak ada riwayat perjalanan, bahkan petugas kesehatan sudah melakukan klarifikasi pada suaminya tidak riwayat perjalanan, dan tidak ada juga riwayat kontak dengan orang pengidap virus corona,” katanya.
Pasien yang diduga positif corona berdasarkan hasil rapid tes tersebut, Rabu malam itu juga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut.
“Menurut informasi saya terima malam itu juga pasien tersebut dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh untuk menjalani perawatan medis dan melakukan tes swab untuk mengetahui keberanannya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020