Banda Aceh (ANTARA) - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Aceh mencatat sebanyak 196 ton hasil perikanan Aceh non hidup (beku) ke berbagai negara di Asia hingga Amerika pada 2023 lalu.
"Lalu lintas ekspor tahun 2023 melalui stasiun KIPM Aceh itu lebih kurang sekitar 196 ton untuk ikan non hidup," kata Kepala Balai KIPM Aceh Dicky Agung Setiawan, di Aceh Besar, Jumat.
Dirinya menyebutkan, adapun 196 ton ikan beku yang diekspor tersebut yakni tuna 59,6 ton, cakalang 50,2 ton, gurita 29,7 ton, ikan kerapu 7,6 ton, mackarel scad 7,3 ton, kepiting 3,4 ton dan komoditi lainnya 38 ton.
Baca juga: Ekspor tuna ke Jepang selangkah lagi kena tarif ekspor nol persen, peluang cuan
Dicky menyampaikan, selain ikan beku, juga ada kegiatan ekspor melalui stasiun KIPM untuk perikanan hidup, di mana tahun lalu mencapai 346.361 ekor dari berbagai jenis.
Adapun ikan hidup tersebut yakni kerang darah 253.350 ekor, benih kerapu 15.000 ekor, kepiting 3.020 ekor, dan komoditi lainnya 74.991 ekor.
"Dari keseluruhan tingkat ekspor baik ikan beku maupun hidup 2023 tersebut memiliki nilai komoditi sebesar Rp17,4 miliar," ujarnya.
Aceh ekspor 196 ton perikanan beku selama 2023, nilainya capai Rp17 miliar
Jumat, 26 Januari 2024 20:10 WIB