Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) meminta Pemerintah Aceh mengalokasikan anggaran maksimal untuk penanganan dan penanggulangan serta pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.

Koordinator MPO Syakya Meirizal di Banda Aceh, Kamis, mengatakan alokasi anggaran maksimal tersebut merupakan kesiapan Pemerintah Aceh dalam menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi semasa pandemi COVID-19.

Baca juga: Evaluasi penanganan COVID-19, Bupati Shabela ingatkan efesiensi anggaran

"Kami tentu berharap kasus COVID-19 ini segera selesai. Namun begitu, Pemerintah Aceh juga harus menyiapkan anggaran yang maksimal dalam menghadapi kemungkinan terburuk dampak dari COVID-19," kata Syakya Meirizal.

Syakya Meirizal mencontohkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengalokasikan sepertiga anggaran untuk penanggulangan COVID-19.

Baca juga: DPRA bentuk satgas pengawasan COVID-19

Jika merujuk kepada Pemerintah Provinsi Jawab Barat, kata Syakya Meirizal, Pemerintah Aceh setidaknya mengalokasikan anggaran berkisar Rp5 triliun hingga Rp6 triliun.

"Karena itu, kami mendorong Pemerintah Aceh benar-benar serius menyediakan anggaran yang maksimal untuk penanganan, pencegahan penyebaran serta penanggulangan dampak COVID-19," kata Syakya Meirizal.

Baca juga: Evaluasi penanganan COVID-19, Bupati Shabela ingatkan efesiensi anggaran

Selain itu, Syakya Meirizal meminta Pemerintah Aceh segera mengumumkan kebijakan anggaran COVID-19 dari relokasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2020. Pengumuman ini sebagai bentuk transparansi terhadap penggunaan anggaran.

Menurut Syakya Meirizal, pengumuman ini agar masyarakat mengetahui berapa total anggaran untuk COVID-19. Di antara untuk sosialisasi, mitigasi, insentif tenaga medis, pengadaan alat kesehatan seperti masker, pakaian pelindung diri, dan lainnya.

"Termasuk  anggaran untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat dan bantuan usaha kecil menengah terdampak COVID-19. Semua harus disampaikan secara terang benderang. Hal ini juga untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Pemerintah Aceh," kata Syakya Meirizal.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020