Univeristas Syiah Kuala (Unsyiah) Kota Banda Aceh menargetkan 0,5 persen dari total 5,3 juta penduduk Aceh untuk dilakukan pemeriksaan sampel swab terkait COVID-19, seiring persiapan menuju penerapan normal baru (new normal).

"Kita kerjasama dengan Kota Banda Aceh, nanti dengan kabupaten/kota lain, sehingga suatu saat itu bisa memenuhi tahapan pertama mungkin 0,5 persen dari penduduk Aceh," kata Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Samsul di sela-sela Pemko Banda Aceh meluncurkan pemeriksaan swab massal bagi 1.300 spesimen warga Banda Aceh atau 0,5 persen dari 260 ribu penduduk Banda Aceh, yang bekerjasama dengan Unsyiah. 

Menurutnya, Unsyiah memiliki sekitar 10 orang lebih ahli yang dapat menangani pemeriksaan spesimen swab tenggorokan warga laboratorium Unsyiah, dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Kata dia, laboratorium di Unsyiah dapat melakukan uji pemeriksaan sampel swab sebanyak 384 spesimen dalam sehari. Dan hasilnya dapat diketahui dalam lima jam ke depan.

"Insyallah dalam satu minggu ini kita selesaikan tes secara PCR di Kota Banda Aceh, sekitar 1.300 orang," ujarnya, menjelaskan.

Profi Samsul menjelaskan, masyarakat Aceh tidak ingin terus-menerus untuk memakai masker, maka salah satunya yang harus dilakukan adalah pemeriksaan COVID-19. 

Hal itu, lanjut dia, agar seluruh kabupaten/kota di Tanah Rencong itu dapat melihat tingkat penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut. 

"Kalau nanti hasil tes PCR ini menandakan tidak ada kontak di lokal, sehingga pak wali dan seluruh pihak di Aceh dapat mengatakan kita bebas COVID-19, sehingga anak-anak kita bisa sekolah seperti semula, menuju new normal," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020