Satu bulan berlalu pasca bencana banjir bandang di Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, masyarakat setempat masih berharap kepastian rehab rekon.

Reje (Kepala) Kampung Paya Tumpi Baru Idrus Saputra mengatakan berbagai insfrastruktur di desa tersebut baik milik masyarakat maupun fasilitas umum masih menunggu adanya penanganan pasca bencana.

"Ini kami butuh kepastian, apa kegiatannya, kemudian metode apa yang diterapkan, untuk rehab rekon ini," kata Idrus Saputra, Sabtu.

"Untuk kebun warga juga sampai sekarang belum ada metode penanganan, kita berharap juga dalam diskusi ini lahir apa yang cocok kita berikan konpensasi ataupun penanganan yang bisa kita lakukan kepada kebun-kebun warga yang terdampak ini," ujarnya lagi.

Dalam hal ini Idrus bersama aparatur desa setempat sengaja menggelar acara diskusi khusus dengan mengundang berbagai pihak terkait termasuk dihadiri langsung Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar guna membahas penanganan pasca bencana tersebut.

Namun tidak hanya berbicara tentang dampak bencana di desa itu saja, diskusi tersebut kata Idrus juga membahas penanganan yang menyeluruh.

"Kita hari ini juga bicara bagaimana penanganan-penanganan ke depan untuk konservasi," tutur Idrus.

Idrus menyampaikan pihaknya juga turut mendorong agar wilayah kawasan hulu sebagai daerah resapan air di daerah itu dikembalikan fungsinya untuk dijadikan sebagai kawasan konservasi.

"Termasuk Pantan Terong dan perbukitan sekitarnya. Karena di wilayah itu didiami oleh lima kecamatan, dengan ratusan kampung. Kondisi hari ini kawasan itu sudah APL, ini menjadi ancaman ke depan bagi generasi kita," ujarnya.

"Artinya pasca bencana, disini kita membuka sebuah momentum untuk membahas dan menyelamatkan lima kecamatan ini," kata Idrus Saputra.


 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020