Pengurus organisasi Persaudaraan Pengemudi Ambulans Indonesia (PPAI) Provinsi Aceh berharap agar Pemerintah Aceh dapat menyediakan tempat istrahat bagi sopir ambulans yang membawa pasien rujukan ke Banda Aceh.

“Kami berharap adanya tempat istirahat sopir di beberapa titik, sehingga para supir ambulans bisa tetap menjaga kondisi kesehatan badan, baik saat mengantarkan pasien maupun sekembalinya ke daerah asal,” kata Penasihat dan pembina organisasi PPAI, Teuku Rahmad di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela beraudiensi dengan Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati yang juga istri Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Banda Aceh.

Ia menjelaskan sopir merupakan juru kunci dalam setiap kejadian, khususnya saat membawa pasien rujukan dari rumah sakit daerah ke Ibu Kota Provinsi Aceh, Banda Aceh.

"Satu sisi mereka harus mengamankan pasien, dokter dan perawat serta mobil dalam berkendara. Kondisi ini sangat memperihatinkan jika memang kesehatan tubuh mereka tidak dijaga,” katanya.

Ia mengatakan selama ini saat berada di Banda Aceh, mereka memanfaatkan lokasi asrama Akper untuk beristirahat.

Ketua Umum PPAI Aceh, Hamdan, mengatakan organisasi yang ia pimpin tersebut merangkul semua pengemudi ambulans di seluruh Aceh. 

“Kalau ada masalah di jalan kita saling membantu. Misal kalau mau merujuk ke Banda Aceh, bisa singgah di tempat kami, begitu juga kalau kami ke sana," kata Hamdan.

Ia mengatakan, para supir ini bekerja dengan fasilitas yang terbatas dan bisa disebut bekerja ekstra saat proses rujukan pasien. 

“Sangat berbahaya membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan tanpa istirahat yang cukup," kata dia.

Selain itu, para supir ambulan itu juga berharap diberikan pelatihan kontaminasi ambulan, di mana dalam kondisi pandemi sekarang ini, supir tidak bisa memastikan kondisi pasien yang mereka bawa. 

"Setiap transfer pasien kita harus pastikan benar-benar steril. Kita tidak bisa menduga-duga status pasien selama pandemi ini, karena itu pelatihan khsusus kontaminasi ambulans sebagai tahapan memutus mata rantai covid-19 sangat dibutuhkan,” katanya.

Wakil Ketua Gugus COVID-19 Provinsi Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan dirinya akan mengkonsultasikan keluhan mereka kepada Plt Gubernur Aceh dan pihak rumah sakit serta Dinas Kesehatan Aceh. 

“Para sopir ambulan ini menjadi pihak yang fungsinya sangat vital bagi keselamatan pasien. Saya akan sampaikan Plt Gubernur Aceh. Semoga pertemuan ini memberi semangat kepada kawan-kawan," kata Dyah.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020