Banda Aceh, 25/8 (Antaraaceh) - Tim Satuan Tugas SAR Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, terus melakukan pencarian terhadap seorang wisatawan yang masih hilang setelah terseret ombak di objek wisata Tapak Tuan Tapa di kawasan Gunung Lampu, Desa Pasar, Kota Tapaktuan, Minggu (24/8).
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan Mayfendri di Tapaktuan, Senin mengatakan, seorang wisatawan bernama Bambang Setiadi Feri Fadli (25) asal Kabupaten Nagan Raya masih dalam pencarian setelah terseret ombak di lokasi objek wisata Tapak Tuan Tapa, Minggu sekitar pukul 17.00 WIB.
Korban bersama temannya Dedi Satria (24) terseret ombak, namun Dedi berhasil diselamatkan penduduk setempat.
Mayfendri menyebutkan, sebanyak 6 orang warga Nagan Raya berangkat ke Aceh Selatan Minggu (24/8) dengan maksud ingin berlibur akhir pekan.
"Saat tiba di Aceh Selatan Minggu pagi, ke 6 wisatawan lokal itu berkeliling Kota Tapaktuan mengunjungi sejumlah objek wisata seperti Gua Kalam, Air terjun tingkat tujuh serta juga menyempatkan diri mandi-mandi di kolam pemandian Air dingin Panjupian," kata Mayfendri mengutip keterangan dari korban selamat.
Seusai mandi di kolam Panjupian, ujar Mayfendri, saat hendak mau kembali ke Nagan Raya rombongan wisatawan tersebut singgah lagi ke objek wisata Tapak Tuan Tapa yang berlokasi di Gunung Lampu Desa Pasar Kota Tapaktuan.
"Untuk menuju ke lokasi objek wisata itu, 6 orang wisatawan itu harus mendaki dan turun Gunung. Saat dalam perjalanan ke lokasi objek wisata, 4 orang dari mereka memilih berhenti karena tidak sanggup lagi menempuh perjalanan karena harus turun Gunung, sedangkan 2 orang lagi terus melanjutkan perjalanan ke lokasi objek wisata itu," ungkapnya.
Saat sedang berfoto-foto di lokasi objek wisata itu, ke 2 orang wisatawan tersebut disambar ombak besar lalu diseret arus ke tengah-tengah lautan.
"Korban atas nama Dedi Satria dibawa arus laut arah belakang kantor Bank Aceh atau mendekati pinggir, saat itu seorang warga Tapaktuan melihat korban sedang meminta tolong dan segera memberi bantuan dengan menarik korban ke pinggir sehingga korban berhasil di selamatkan," paparnya.
Sedangkan korban satu lagi bernama, Bambang Setiadi, kata Mayfendri, terseret arus ke tengah-tengah lautan dekat karang topi tuan Tapa sehingga tidak dapat diselamatkan dan sampai saat ini masih hilang.
"Korban hilang tersebut sejak Minggu malam sampai Senin (25/8) pukul 15.00 WIB masih dilakukan proses pencarian oleh petugas Satgas SAR Aceh Selatan bersama tim Basarnas Pos Meulaboh dan dibantu oleh petugas BPBD, relawan RAPI serta aparat TNI/Polri, sampai saat ini keberadaan korban masih belum ditemukan dan proses pencarian akan terus dilanjutkan," pungkasnya,
Menanggapi insident itu, Ketua Partai Gerindra yang juga anggota DPRK Aceh Selatan terpilih, Hadi Surya STP, mengatakan kejadian hanyutnya para wisatawan di lokasi objek wisata Tapak Tuan Tapa Desa Pasar Kota Tapaktuan tersebut merupakan bukan kejadian yang pertama kalinya, namun yang ke sekian kalinya telah merenggut nyawa para wisatawan.
"Insident itu seperti sudah menjadi kejadian agenda tahunan yang kembali terulang di Aceh Selatan, namun sejauh ini Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Periwisata kami lihat belum mengambil sikap atau langkah penanganan apapun untuk menghindari kembali jatuhnya korban jiwa di masa akan datang," ujar Hadi Surya.
Menurut Hadi, menyikapi telah jatuhnya korban jiwa beberapa wisatawan sebelumnya, semestinya saat ini Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Pariwisata telah mengambil sikap merespon kejadian itu dengan cara setidaknya telah memasang papan pengumuman di sekitar lokasi objek wisata sebagai rambu-rambu bahwa di lokasi tersebut sangat rawan maka oleh sebab itu para wisatawan di larang mendekat dalam radius beberapa meter dari bibir pantai.
"Namun sangat disayangkan, langkah seperti itu sampai saat ini belum dilakukan oleh Pemkab Aceh Selatan. Selama ini Pemkab seperti membiarkan terus terjadinya jatuh korban jiwa di lokasi objek wisata tersebut," sesalnya.
Di samping itu, tambah Hadi Surya, pihaknya juga mendesak Pemkab Aceh Selatan agar segera membuat sebuah kajian yang mendalam untuk mendesain ulang lokasi objek wisata tersebut dengan membuat lokasi titik rawan sebagai pembatas yang tidak boleh dilewati oleh pengunjung.
"Lokasi objek wisata Tapak Tuan Tapa tersebut merupakan situs bersejarah di Kabupaten Aceh Selatan. Kami berharap aset daerah yang sangat berharga itu jangan sampai tercoreng dengan stikma buruk sebagai kawasan maut bagi para wisatawan. Karena itu kami meminta kepada Bupati Aceh Selatan harus memberikan perhatian serius terkait persoalan itu," pungkas Hadi Surya.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014