Khatib Shalat Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid Al -Ihklas Kota Pontinak Sapri Muhammad Idrus mengajak umat muslim di daerah itu untuk menerapkan esensi berkurban di tengah pandemi COVID-19.
"Banyak esensi ibadah berkurban yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di tengah wabah COVID-19 yang saat ini masih ada kasusnya," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menyebut esensi pertama berkurban yakni bersabar atas ujian dan menjalankan perintah, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Nabi Ismail AS.
"Betapa besar ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Ismail. Namun, mesti begitu tetap bersabar menjalaninya dan akhirnya bisa dilalui. Nah, begitu juga dengan wabah ini, ini tentu ujian bagi kita dan harus bersabar," kata dia.
Berkurban, katanya, juga diyakni bentuk bersyukur atas karunia dan rezeki yang telah Allah berikan.
Menurut dia, apa yang dikurbankan tersebut tentu tidak sebanding dengan apa yang telah Allah berikan.
"Allah telah memberikan banyak karunia dan rahmatnya berupa harta dan lainnya. Sejarahnya zaman dulu simbol kekayaan adalah banyaknya hewan ternak. Namun, sekarang berupa deposito, saham, rumah, emas dan lainnya. Nah, kalau hanya hewan kurban tentu tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan Allah. Namun demikian tentu hewan kurban ini bentuk syukur kita dengan menjalankan perintahnya," katanya.
Ia mengatakan berkurban menjadi peristiwa besar bagi umat Islam kalau dilihat dari kedekatan ayah dan anak dalam menjalankan perintah Allah.
Hal itu, katanya, bisa menjadi contoh bagi umat Islam tentang bagaimana ayah dan anak, masing - masing menjalankan dan taat pada Allah, sebagaimana dilakukan nabi Allah, Ibrahim dan Ismail.
"Peristiwa itu harus menjadi pelajaran dan panutan umat bagaimana anak dan ayah sama-sama taat. Artinya keluarga memiliki peranan penting. Bersama menjaga keluarga dari api neraka," katanya
Ia juga mengajak umat menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan pada adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi di tengah pandemi COVID-19.
Dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha, masih banyak ditemukan masyarakat tidak sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan membawa sajadah untuk tempat shalat. Hanya sebagian kecil mereka yang memakai masker.
Pada sisi lainnya, pengurus masjid sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Banyak esensi ibadah berkurban yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di tengah wabah COVID-19 yang saat ini masih ada kasusnya," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menyebut esensi pertama berkurban yakni bersabar atas ujian dan menjalankan perintah, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Nabi Ismail AS.
"Betapa besar ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Ismail. Namun, mesti begitu tetap bersabar menjalaninya dan akhirnya bisa dilalui. Nah, begitu juga dengan wabah ini, ini tentu ujian bagi kita dan harus bersabar," kata dia.
Berkurban, katanya, juga diyakni bentuk bersyukur atas karunia dan rezeki yang telah Allah berikan.
Menurut dia, apa yang dikurbankan tersebut tentu tidak sebanding dengan apa yang telah Allah berikan.
"Allah telah memberikan banyak karunia dan rahmatnya berupa harta dan lainnya. Sejarahnya zaman dulu simbol kekayaan adalah banyaknya hewan ternak. Namun, sekarang berupa deposito, saham, rumah, emas dan lainnya. Nah, kalau hanya hewan kurban tentu tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan Allah. Namun demikian tentu hewan kurban ini bentuk syukur kita dengan menjalankan perintahnya," katanya.
Ia mengatakan berkurban menjadi peristiwa besar bagi umat Islam kalau dilihat dari kedekatan ayah dan anak dalam menjalankan perintah Allah.
Hal itu, katanya, bisa menjadi contoh bagi umat Islam tentang bagaimana ayah dan anak, masing - masing menjalankan dan taat pada Allah, sebagaimana dilakukan nabi Allah, Ibrahim dan Ismail.
"Peristiwa itu harus menjadi pelajaran dan panutan umat bagaimana anak dan ayah sama-sama taat. Artinya keluarga memiliki peranan penting. Bersama menjaga keluarga dari api neraka," katanya
Ia juga mengajak umat menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan pada adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi di tengah pandemi COVID-19.
Dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha, masih banyak ditemukan masyarakat tidak sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan membawa sajadah untuk tempat shalat. Hanya sebagian kecil mereka yang memakai masker.
Pada sisi lainnya, pengurus masjid sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020