Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, menggelar tes usap atau reaksi rantai polimer (Polymerase Chain Reaction/PCR) secara massal bagi pekerja pada Badan Usaha Milik Negara tersebut dan masyarakat umum sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu, General Manager Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto mengatakan tes usap massal tersebut menyasar 5.000 orang yang terdiri atas pekerja dan masyarakat umum yang kerap berinteraksi dengan pekerja di lingkungan Pertamina RU IV Cilacap seperti tukang sayur, guru sekolah, hingga asisten rumah tangga di kompleks perumahan Pertamina.

Menurut dia, pekerja yang menjadi sasaran tes usap massal itu tidak hanya pekerja Pertamina, juga mitra kerja dan pekerja proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).



"Sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia, tentu kami memberikan perhatian khusus kepada kesehatan dan keselamatan seluruh pekerja kami saat mewabahnya pandemi COVID-19 ini. Dari total peserta tes usap yang sebanyak 5.000 orang tersebut, jumlah pekerja di RU IV yang disasar sekitar 1.400 orang," katanya.

Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan amanat dari Direksi PT Pertamina (Persero) yang menunjuk Pertamina RU IV Cilacap sebagai proyek percontohan kegiatan tes PCR berskala besar bagi unit lain maupun anak perusahaan dari BUMN tersebut.

Lebih lanjut, Joko mengatakan kegiatan yang digelar selama enam hari sejak Senin (31/8) itu melibatkan 43 tenaga medis dari Pertamina RU IV dan Rumah Sakit Pertamina Cilacap serta dilakukan dengan metode PCR Pooling.

"PCR Pool Testing adalah metode pemeriksaan kelompok, di mana sampel individual digabung ke dalam satu pol (kelompok, red.) sampel untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada pol," katanya.



Ia mengatakan berdasarkan penelitian dan penerapan yang dilakukan oleh Dr.dr. Andani Eka Putra, M.Sc. selaku Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat, metode tersebut tergolong lebih efisien karena lima sampel digabungkan menjadi satu dalam viral transpor medium (VTM) untuk diuji sekaligus.

Dalam hal ini, jika hasil tes keluar negatif, berarti kelima sampel tersebut negatif. Apabila ada yang positif, baru dilakukan tes individual terhadap masing-masing sampel, sehingga relatif lebih efisien.

Dengan demikian, metode tersebut memiliki keunggulan berupa dapat menyingkat waktu pemeriksaan, efisien dari aspek pembiayaan, dan efektivitasnya sama seperti metode PCR Non-Pool.

"Jadi, metode ini sangat tepat diterapkan di RU IV karena status kilang yang cukup besar dan banyaknya jumlah pekerja maupun mitra," tegas Joko.

Ia mengaku bersyukur karena berdasarkan hasil tes usap hingga hari Jumat (4/9), dari sekitar 4.000 orang yang telah menjalani tes, seluruhnya dinyatakan negatif. "Artinya tidak ada yang terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.

Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji memberikan apresiasi kepada Pertamina RU IV Cilacap dalam melakukan upaya preventif memutus dan mencegah penularan COVID-19.

Menurut dia, tes usap massal di Pertamina IV Cilacap merupakan merupakan yang pertama kali digelar oleh sebuah perusahaan dengan melibatkan massa dalam jumlah besar.

"Kami tentu ikut bangga, Pertamina memelopori PCR massal ini dan harapannya bisa diikuti oleh perusahaan lain. COVID-19 ini masalah bersama di mana penanggulangannya harus dengan gotong royong dari semua unsur masyarakat," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada Pertamina yang melakukan tes usap massal terhadap 5.000 orang sehingga melampaui target yang ditentukan pemerintah kepada Cilacap untuk melakukan tes usap minimal terhadap 1.000 orang. ***3***
 

Pewarta: Sumarwoto

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020