Dalam rangka menciptakan ketahanan pangan dalam kalangan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, Detasemen Arhanud Rudal 001/CSBY mengadakan sosialisasi pelatihan budidaya jamur kepada masyarakat dan mahasiswa.
Kegiatan sosialisasi pelatihan yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bumi Persada Lhokseumawe tersebut dilaksanakan di Balai Desa Paloh Igeh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Kamis (17/9).
Danden Arhanud-001/CSBY Mayor Arh Alse Ariyanto melalui Danton 2 Letda Arh Aditya Pamungkas mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah, khususnya terkait ketahanan pangan nasional.
"Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini sangat dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk menangani wabah virus tersebut, sehingga dibutuhkan inovasi untuk menjaga kestabilan ketahanan pangan,"kata Letda Arh Aditya Pamungkas.
Ia menambahkan, pelaksanaan pelatihan dan praktek cara kerja pembudidayaan jamur diberikan mulai dari tahap awal pembuatan baglog sampai dengan produk jadi.
"Kita memberikan pelatihan mulai dari nol pembuatan baglog hingga produk siap jadi,"katanya.
Ia menyebutkan, selain dari proses budidayanya yang relatif sederhana namun bernilai ekonomis tinggi. Jamur tidak hanya dikonsumsi sebagai sayuran saja akan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan bahkan termasuk kategori obat herbal.
"Kita harapkan, para peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat setempat dapat menyerap ilmu yang diberikan. Dengan begitu juga dapat meningkatkan perekonomian di masa pandemi COVID-19,"kata Letda Arh Aditya Pamungkas.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kegiatan sosialisasi pelatihan yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bumi Persada Lhokseumawe tersebut dilaksanakan di Balai Desa Paloh Igeh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Kamis (17/9).
Danden Arhanud-001/CSBY Mayor Arh Alse Ariyanto melalui Danton 2 Letda Arh Aditya Pamungkas mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah, khususnya terkait ketahanan pangan nasional.
"Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini sangat dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk menangani wabah virus tersebut, sehingga dibutuhkan inovasi untuk menjaga kestabilan ketahanan pangan,"kata Letda Arh Aditya Pamungkas.
Ia menambahkan, pelaksanaan pelatihan dan praktek cara kerja pembudidayaan jamur diberikan mulai dari tahap awal pembuatan baglog sampai dengan produk jadi.
"Kita memberikan pelatihan mulai dari nol pembuatan baglog hingga produk siap jadi,"katanya.
Ia menyebutkan, selain dari proses budidayanya yang relatif sederhana namun bernilai ekonomis tinggi. Jamur tidak hanya dikonsumsi sebagai sayuran saja akan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan bahkan termasuk kategori obat herbal.
"Kita harapkan, para peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat setempat dapat menyerap ilmu yang diberikan. Dengan begitu juga dapat meningkatkan perekonomian di masa pandemi COVID-19,"kata Letda Arh Aditya Pamungkas.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020