Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Aceh melaporkan  sebanyak 12.773 warga di provinsi paling barat Indonesia tersebut telah menjalani uji sampel usap (swab), namun masih jauh dari standar ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Rabu, mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 3.784 warga yang  dinyatakan positif terinfeksi virus corona berdasarkan pemeriksaan dengan real time polymerase chain reaction (RT-PCR), dan selebihnya negatif.

"Aceh telah memeriksa sebanyak 12.773 spesimen swab orofaring dan nasofaring suspek virus corona sejak Maret silam," kata Saifullah, di Banda Aceh.

Pasien positif COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu mulai terdeteksi kasus perdana pada Maret lalu, yang hingga kini total kasus di Aceh telah mencapai 3.784 orang.

Jubir yang akrab disapa SAG itu menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh melalui gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 setempat akan terus meningkatkan pemeriksaan uji swab agar sesuai dengan standar WHO.

Angka 12.773 tersebut diketahui belum memenuhi satu persen dari jumlah penduduk Aceh sesuai rasio yang ditetapkan oleh WHO.

"Pemeriksaan spesimen swab terus ditingkatkan hingga memenuhi standar yang ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan," ujarnya.  

Selain itu, SAG menyebutkan bahwa sekitar 133 orang atau tujuh persen pasien COVID-19 di Aceh sedang dirawat di rumah sakit rujukan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dan RSUD kabupaten/kota

"Sedangkan 1.809 orang atau 93 persen lainnya melakukan isolasi mandiri atau di tempat isolasi yang disediakan Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020