Banda Aceh, 16/9 (Antaraaceh) - Pemerintah Aceh dan himpunan beberapa perusahaan swasta (konsorsium) Malaysia berkeinginan kerja sama sektor pertanian dengan rencana investasi senilai lima juta dolar Amerika Serikat.

"Stanleytoo Investment Consortium Ltd asal Malaysia tertarik dan ingin melakukan ‘joint venture’ dengan Pemerintah Aceh di sektor Pertanian," kata Kepala Biro Humas Setda Aceh Mustalamuddin di Banda Aceh, Selasa.

Kerja sama dengan pengusaha lokal dengan membentuk konsorsium baru itu berencana investasi sebesar 5 juta dolar AS di Aceh, melalui konsep pendirian perusahaan baru bernama PT Aceh Economic Development Consortium.

Ketertarikan tersebut dikemukakan delegasi asal Malaysia yang dipimpin Too Cheng Huat dalam pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar dan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf di Banda Aceh.

Wali Nanggroe Malik Mahmud. mengatakan dukungannya untuk perusahaan Malaysia yang akan berinvestasi guna menggairahkan perekonomian Aceh. "Orang Aceh ini sebenarnya adalah pedagang hebat, namun meredup akibat konflik. Orang tua saya juga semasa hidupnya adalah  pedagang di Malaysia dan Singapura," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Wagub Aceh Muzakir Manaf juga mendukung penuh rencana  investasi swasta Malaysia tersebut. Aceh juga potensial di sektor perindustrian, perdagangan dan pertanian.

"Kami akan fasilitasi penyediaan fasilitas dan kebutuhan lainnya. Boleh lihat sendiri apa yang dibutuhkan di sini. Kami persilahkan berinvestasi di Aceh. Pemerintah Aceh akan dukung sepenuhnya," kata dia menjelaskan.

Aceh saat ini sudah sangat kondusif untuk iklim investor. Kedepan akan ada gas yang bisa dimanfaatkan untuk industri. Untuk infrastruktur, Pemerintah Aceh sedang menjajaki pembukaan rute kapal Roro untuk mengangkut barang pertanian dengan rute Lhokseumawe-Langsa-Penang.

"Juga ada peluang mendirikan pabrik minyak goreng dan pengolahan ikan di Aceh. Selama ini sawit sebagai bahan baku minyak goreng diangkut dan dijual ke Medan. Begitu juga dengan industri perikanan," kata Wagub menjelaskan.

Sementara itu, pimpinan delegasi Stanleytoo Investment Consortium Ltd Too Cheng Huat mengatakan, konsorsium yang terkoneksi dengan pengusaha dari Hongkong, China, Taiwan, dan Macau itu akan fokus berinvestasi di Aceh di sektor pertanian tanaman pangan, misalnya  mendanai kegiatan penanaman jagung dan padi.

PT Aceh Economic Development Consortium itu nantinya sebesar 70 persen sahamnya milik orang Aceh, dan 30 persen untuk Stanleytoo Investment Consortium Ltd.

Pewarta :  Azhari

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014