Pertandingan klasik pada awal turnamen Prancis Terbuka atau French Open di Roland Garros, Minggu waktu setempat antara Stan Wawrinka dan Andy Murray berakhir dengan kemenangan meyakinkan 6-1 6-3 6-2 yang dicatat Wawrinka.
Terakhir kali mereka bertemu satu sama lain di Court Philippe Chatrier terjadi pada semifinal edisi 2017. Saat itu Wawrinka menang susah payah setelah melewati pertandingan lima set, tetapi kali ini dia bermain jauh di atas kelas melawan Murray.
Ketika tiga game pembuka di stadion yang hampir kosong melompong itu hanya memerlukan waktu 20 menit, sepertinya bakal terjadi lagi pertarungan sengit antara kedua petenis yang sama-sama meraih tiga gelas Grand Slam itu.
Namun, ketika Wawrinka yang menjadi unggulan ke-16 dan juara turnamen ini pada edisi 2015 itu menaikkan tempo permainan, Murray yang mengenakan legging hitam karena udara dingin kehilangan kualitas bertempur yang selama ini menjadi ciri khasnya.
Wawrinka sang petenis Swiss berusia 35 tahun itu melepaskan 42 pukulan winner atau penentu poin, sebaliknya Murray cuma bisa melepaskan 10 pukulan winner. Wawrinka mengakhiri laga ini setelah melewati satu jam 37 menit.
Padahal pada 2017, Wawrinka perlu waktu empat setengah jam untuk menaklukkan Murray.
Murray hanya mendaratkan 36 persen servis pertamanya yang selalu menghadapi groundstroke Murray. "Sungguh itu tak cukup bagus, menghadapi siapa pun dan khususnya orang sebagus Stan," kata Murray seperti dikutip Reuters, Senin.
Sebaliknya Wawrinka menjadi percaya diri untuk bisa melangkah lebih jauh.
"Menyenangkan sekali bisa kembali, menyenangkan sekali merasakan cara itu dan menantikan pertandingan berikutnya," kata Wawrinka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Terakhir kali mereka bertemu satu sama lain di Court Philippe Chatrier terjadi pada semifinal edisi 2017. Saat itu Wawrinka menang susah payah setelah melewati pertandingan lima set, tetapi kali ini dia bermain jauh di atas kelas melawan Murray.
Ketika tiga game pembuka di stadion yang hampir kosong melompong itu hanya memerlukan waktu 20 menit, sepertinya bakal terjadi lagi pertarungan sengit antara kedua petenis yang sama-sama meraih tiga gelas Grand Slam itu.
Namun, ketika Wawrinka yang menjadi unggulan ke-16 dan juara turnamen ini pada edisi 2015 itu menaikkan tempo permainan, Murray yang mengenakan legging hitam karena udara dingin kehilangan kualitas bertempur yang selama ini menjadi ciri khasnya.
Wawrinka sang petenis Swiss berusia 35 tahun itu melepaskan 42 pukulan winner atau penentu poin, sebaliknya Murray cuma bisa melepaskan 10 pukulan winner. Wawrinka mengakhiri laga ini setelah melewati satu jam 37 menit.
Padahal pada 2017, Wawrinka perlu waktu empat setengah jam untuk menaklukkan Murray.
Murray hanya mendaratkan 36 persen servis pertamanya yang selalu menghadapi groundstroke Murray. "Sungguh itu tak cukup bagus, menghadapi siapa pun dan khususnya orang sebagus Stan," kata Murray seperti dikutip Reuters, Senin.
Sebaliknya Wawrinka menjadi percaya diri untuk bisa melangkah lebih jauh.
"Menyenangkan sekali bisa kembali, menyenangkan sekali merasakan cara itu dan menantikan pertandingan berikutnya," kata Wawrinka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020