Muhammad Iqhrammullah, mahasiswa S3 Program Doktor Matematika dan Aplikasi Sains Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh terpilih menjadi salah satu peserta mengikuti program Green Talents, yang akan berlangsung di Jerman.
"Alhamdulillah, bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu peserta untuk mengikuti program ini. Insya Allah berangkatnya awal tahun depan," kata Iqhrammullah, di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan, Green Talents merupakan program dari Kementrian pendidikan dan Riset Jerman, yang memberi penghargaan terhadap 25 peneliti muda dari seluruh dunia dalam bidang pembangunan berkelanjutan.
Kata dia, program itu dilaksanakn oleh Pusat Dirgantara Jerman. Pendaftarnya mencapai 589 orang dari seluruh dunia, dan hanya 25 peserta terpilih dari 22 negara.
"Unsyiah menjadi institusi pendidikan satu-satunya sekaligus yang pertama dari Indonesia yang mengirimkan mahasiswanya ke program ini," katanya.
Menurut Iqhramullah, mengikuti program tentu memiliki tantangan tersendiri. Sebagai calon peserta mereka harus memuaskan para juri yang memiliki standar tinggi, ditambah lagi dengan saingan dari seluruh dunia yang memiliki rekam jejak penelitian luar biasa.
"Penilaian secara umum dilakukan berdasarkan perspektif kita terhadap pembangunan berkelanjutan. Saya mengusulkan bahwa pembangunan berkelanjutan harusnya melihat pada kekuatan dan potensi lokal, seperti yang saya lakukan di riset saya yakni pemanfaatan material poliuretan berbahan alam dalam pengolahan limbah cair," ujarnya.
Banyak keterbatasan fasilitas untuk bisa melaksanakan penelitian yang dapat diakui secara Internasional, katanya lagi.
Nantinya dalam program tersebut, lanjut dia, ada dua agenda utama yakni science forum berupa kunjungan ke institusi-institusi riset dan perusahaan terkemuka di Jerman sebagai pembekalan.
Kemudian, melakukan diskusi dengan para ahli terkait penelitian-penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan di lingkungan global.
"Serta research stay yaitu tiga bulan riset di Jerman, di institusi mana pun di Jerman, sesuai pilihan. Seluruh biaya ditanggung oleh Pemerintah Jerman," ujar Iqhramullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Alhamdulillah, bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu peserta untuk mengikuti program ini. Insya Allah berangkatnya awal tahun depan," kata Iqhrammullah, di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan, Green Talents merupakan program dari Kementrian pendidikan dan Riset Jerman, yang memberi penghargaan terhadap 25 peneliti muda dari seluruh dunia dalam bidang pembangunan berkelanjutan.
Kata dia, program itu dilaksanakn oleh Pusat Dirgantara Jerman. Pendaftarnya mencapai 589 orang dari seluruh dunia, dan hanya 25 peserta terpilih dari 22 negara.
"Unsyiah menjadi institusi pendidikan satu-satunya sekaligus yang pertama dari Indonesia yang mengirimkan mahasiswanya ke program ini," katanya.
Menurut Iqhramullah, mengikuti program tentu memiliki tantangan tersendiri. Sebagai calon peserta mereka harus memuaskan para juri yang memiliki standar tinggi, ditambah lagi dengan saingan dari seluruh dunia yang memiliki rekam jejak penelitian luar biasa.
"Penilaian secara umum dilakukan berdasarkan perspektif kita terhadap pembangunan berkelanjutan. Saya mengusulkan bahwa pembangunan berkelanjutan harusnya melihat pada kekuatan dan potensi lokal, seperti yang saya lakukan di riset saya yakni pemanfaatan material poliuretan berbahan alam dalam pengolahan limbah cair," ujarnya.
Banyak keterbatasan fasilitas untuk bisa melaksanakan penelitian yang dapat diakui secara Internasional, katanya lagi.
Nantinya dalam program tersebut, lanjut dia, ada dua agenda utama yakni science forum berupa kunjungan ke institusi-institusi riset dan perusahaan terkemuka di Jerman sebagai pembekalan.
Kemudian, melakukan diskusi dengan para ahli terkait penelitian-penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan di lingkungan global.
"Serta research stay yaitu tiga bulan riset di Jerman, di institusi mana pun di Jerman, sesuai pilihan. Seluruh biaya ditanggung oleh Pemerintah Jerman," ujar Iqhramullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020