Sejumlah warga di Gampong Krueng Lingka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara melakukan pemblokiran jalan di gampong setempat bentuk protes atas kekecewaan terhadap jalan penghubung ke pusat kecamatan itu rusak rusak parah dalam beberapa tahun terakhir.

Massa memblokir jalan itu sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi dengan cara menanam pohon pisang dan meletakkan sejumlah kayu ke atas ruas badan jalan.

Akibatnya hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas, sementara kendaraan roda empat hingga kini belum bisa melintas dan direncanakan pemblokiran akan terus berlanjut hingga ada titik temu.

Jalan yang rusak parah itu tepat di depan Dayah Darul Huda di gampong setempat, sehingga sangat mengganggu ribuan santri yang sedang menimba ilmu akibat debu beterbangan masuk ke kompleks dayah.

Masaa pemblokir jalan itu menduga bahwa kerusakan jalan tersebut akibat sering dilintasi truk pengangkut barang berat, seperti truk sawit, truk pengangkut material galian C dan truk barang berat lainnya.

Keuchik Krueng Lingka Efendi Nurdin yang dihubungi di Aceh Utara mengatakan, massa memblokir jalan itu sebagai bentuk protes lantaran kasihan terhadap ribuan santri di Dayah Darul Huda.

"Sebenarnya kerusakan jalan di gampong kami tidak panjang, hanya saja rusaknya di depan dayah, sehingga ribuan santri yang sedang menuntut ilmu terganggu akibat debu jalan yang beterbangan masuk ke kompleks dayah," kata Keuchik Krueng Lingka Efendi Nurdin.

Massa pemblokir jalan itu, kata Efendi Nurdin, berharap agar pihak terkait dapat segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut karena itu merupakan jalan lintas menuju pusat kecamatan.

Terlebih jalan yang menghubungkan dengan sejumlah gampong lainnya itu kerap dilintasi pendatang dari berbagai daerah untuk berkunjung ke dayah.

"Informasi tadi, Pak Camat mau turun kemari, sementara petugas dari Polsek Langkahan sudah ada juga sejak tadi," pungkasnya.

 

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020