Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menegaskan, bahwa pendidikan bela negara yang berlangsung di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Iskandar Muda (IM), jangan diartikan sebagai gerakan wajib militer atau militerisasi di tengah pandemi COVID-19

"Tapi kehadiran para peserta merupakan bukti nyata dalam membangun sikap anak negeri untuk menyadari hak, dan kewajibannya bagi negara," tegasnya usai penyematan tanda peserta di Rindam IM, Aceh Besar, Selasa.

Hal itu diungkapkan Aminullah dalam serangkaian pembukaan pembinaan kader bela negara bagi pemuda/pemudi Banda Aceh di Komando Pendidikan Bela Negara Rindam IM yang dihadiri Danrindam IM Kolonel Inf Marzuki, Dandodik Bela Negara Rindam IM Letkol Inf Nasrun Nasution, dan Kepala Badan Kesbangpol Banda Aceh T Samsuar.

Wali kota melanjutkan, apapun profesi yang digeluti saat ini, namun bela negara merupakan kewajiban yang harus dijunjung demi tegaknya marwah dan kelangsungan hidup bangsa.

Ia mengaku, kegiatan bela negara di Rindam IM tersebut berlangsung dari tanggal 12 hingga 16 Oktober 2020 yang diikuti 100 pemuda dari 90 gampong (desa) se-Banda Aceh. Selama lima hari, kader bela negara akan dibekali beragam materi di antaranya peraturan baris berbaris, pengantar bela negara, hingga penerapan nilai-nilai syariat Islam.

"Makna bela negara, sangat lah luas. Para guru, para tenaga kesehatan, dan profesi lainnya yang menjalankan perannya di daerah terpencil, juga bisa dikatakan sedang melakukan bela negara," kata dia.

Setiap orang yang berjuang mengharumkan nama bangsa, lanjutnya, bisa pula dikategorikan sebagai bela negara, di antaranya mereka yang aktif menjaga kelestarian budaya, peduli lingkungan, dan aktif mencegah penyalahgunaan narkoba.

Wali kota mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 seperti dewasa ini, mereka yang menerapkan protokol kesehatan, sehingga menjadi teladan bagi masyarakat juga menjadi bagian dari bela negara.

"Saya mengajak para peserta sekalian untuk terlibat aktif dalam menjalankan protokol kesehatan 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan di daerahnya masing-masing," tegasnya.

Oleh karenanya, wali kota mengajak seluruh peserta pembinaan bela negara 2020 untuk memahami, dan tidak mengartikan bela negara secara sempit. "Sosialisasikanlah pemahaman ini secara lebih masif agar semangat bela negara menjadi spirit bagi setiap rakyat Indonesia," ujar Aminullah.

Wali kota juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pangdam IM, Danrindam IM, dan Dandodik Bela Negara Rindam IM yang akan menggembleng 100 pemuda Banda Aceh selama lima hari kedepan. 

"Untuk para peserta manfaatkanlah momen ini. Jangan pernah berhenti belajar, dan berlatih. Sebab ilmu yang diperoleh dari pembinaan ini, nantinya akan menjadi modal penting dalam  mengembangkan diri di tengah-tengah masyarakat," katanya lagi. 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020