Banda Aceh, 24/9 (Antaraaceh) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah akan menerima penghargaan dari badan PBB bidang pendidikan, keilmuan dan kebudayaan (Unesco) berupa sertifikat Tari Saman yang telah dijadikan sebagai warisan dunia oleh Unesco pada 2011.

"Sebelumnya Pemerintah Indonesia menerima penghargaan dari Unesco,  selanjutnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyerahkan penghargaan itu kepada gubernur Aceh pada 25 September 2014," kata Karo Humas Setda Aceh Murthalamuddin di Banda Aceh, Rabu.

Unesco memasukakan Tari Saman asal Kabupaten Gayo Lues di Aceh itu sebagai salah satu warisan dunia pada 2011.

Penyerahan penghargaan Unesco itu juga merupakan  serangkaian kegiatan pameran warisan budaya dunia yang digelar Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan pada  25-29 September 2014 di Jakarta.

Selain Gubernur Zaini Abdullah, dari Aceh juga diundang Wali Nanggroe Malik Mahmud Alhaytar, Ketua DPRA Hasbi Abdullah,  serta sejumlah pejabat instansi terkait di provinsi itu.

Murthalamuddin menjelaskan, Tari Saman ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan dunia takbenda pada 24 Nopember 2011 melalui sidang keenam Komite Antar-Pemerintah untuk Perlindungan Warusan Budaya Takbenda di Bali.

Unesco melalui sidang yang dihadiri 500 lebih anggota dari delegasi sebanyak 69 negara tersebut mengamanahkan perlindungan terhadap tari saman.

Tari saman berkembang di Gayo Lues  sejak abad ke-13. Tari dengan akurasi gerakan dalam tempo tinggi ini dikembangkan oleh  seorang ulama Aceh yakni Syech Saman yang menyebarkan Islam ke dataran tinggi Tanah Gayo tersebut. Syech Saman menyampaikan siar Islam melalui tarian tersebut.

Murthalamuddin menjelaskan, awalnya tarian ini merupakan permainan rakyat yakni "Pok Ane". Kemudian Syech Saman menambah sair-sair religi yang berisi pujian kepada Allah SWT.

Sair-sair religi itu diiringi dengan kombinasi tepukan tangan para penari. Dalam perkembangannya gerakan tari saman kemudian bertambah dengan kecepatan dan ketepatan gerakan tangan. Pemerintah Aceh terus berupaya melakukan revitalisasi tari seri tangan itu, kata dia menjelaskan.

Pewarta: Azhari

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014