Rabithah Thaliban Aceh (RTA) mendukung penetapan Kabupaten Bireuen sebagai kota Santri di Aceh, mengingat Bireuen salah satu kabupaten yang memiliki dayah yang cukup strategis, menonjol dan bersejarah. 

Ketua I Rabithah Thaliban Aceh (RTA) yang juga akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh Teuku Zulkhairi, Kamis, mengatakan bahwa Aceh sebagai daerah yang paling awal menerima Islam di nusantara memang tidak bisa dipisahkan dari para santri yang berperan dalam berbagai tatanan kehidupan dalam sejarahnya. 

Kata dia, para santri secara konsisten merawat tradisi pembelajaran kitab-kitab klasik atau turats yang merupakan sumber paling penting khazanah keilmuan Islam yang ditinggalkan oleh para ulama dari Timur Tengah maupun Nusantara.

“Dengan kiprah dayah dan para santrinya dalam merawat tradisi pendidikan Islam yang bersumberkan kitab-kitab turast atau klasik ini, maka Islam di Aceh senantiasa hidup dan bergairah sehingga sampai saat ini Islam menjadi kekuatan yang sangat dominan di Aceh," katanya, di Banda Aceh.

Menurut dia, setelah lulus dari dayah, para santri itu akan menjadi cendekiawan muslim di tengah-tengah masyarakat, yang tampi bersama masyarakatnya menghadapi berbagai persoalan keagamaan, Aceh, dan kebangsaan.

Para santri yang terjun ke masyarakat itu kemudian mendidik masyarakat untuk dapat memahami dasar-dasar agama Islam, dan faktanya hingga saat ini masyarakat Aceh masih menjadi masyarakat yang sangat mencintai dan mengamalkan ajaran Islam.

“Coba kita perhatikan di desa-desa itu bagaimana keuletan para santri mengajari masyarakat belajar Al Quran, belajar ilmu akidah, fiqh dan tasawuf. Tentulah ini merupakan kontribusi besar para santri dalam memperkuat eksistensi agama Islam di Aceh," katanya.

Menurut alumni Dayah Babussalam Matangkuli Aceh Utara itu, setelah penetapan Bireuen sebagai kota santri, maka ke depan perlu perhatian ekstra agar Bireuen betul-betul menjadi kabupaten yang Islami, bersih dari narkoba, serta daerah yang konsisten menyukseskan agenda-agenda penegakan syariat Islam.

Artinya, kata Zulkhairi, Bireuen harus menjadi  pilot project kabupaten Islami di Aceh. Islami dalam berbagai tatanan kehidupan, baik pendidikan, politik, sosial budaya dan sebagainya.

“JIka Bireuen berhasil menjadi  pilot project kota santri, maka kita berharap wilayah lainnya di Aceh nanti juga akan belajar ke Bireuen tentang bagaimana mewujudkan kota yang Islami," ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020