Mantan Bupati Aceh Tamiang, H Hamdan Sati dan mantan Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Juanda ikut bergabung dengan ratusan orang berunjuk rasa dalam aksi bela Rasulullah SAW di halaman kantor bupati setempat, Jumat.

Aksi massa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Umat Islam Aceh Tamiang Bersatu itu mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan perbuatan dan penyebaran "karikatur Rasulullah".

"Sebagai bagian warga Aceh Tamiang dan keluarga besar Muhammadiyah kami merasa terpangil untuk ikut demo membela Rasulullah SAW," kata  Wakil Ketua I Muhammadiyah Aceh Tamiang, Juanda.

Pengunjuk rasa mengimbau masyarakat untuk memboikot berbagai produk Prancis. Para pengunjuk rasa juga menyampaikan  etika para pemimpin global harus menjunjung tinggi adap.

"Bagaimana kedamaian antar umat beragama ini dapat terus terjaga salah satunya dengan menjaga lisannya. Itulah adab," tegas pimpinan DPRK Aceh Tamiang periode 2014-2019 ini.

Sementara mantan Bupati Aceh Tamiang, H Hamdan Sati ikut mendukung aksi massa boikot seluruh prodak Prancis dengan menyumbang makanan kepada para peserta demo berupa kue 1000 bungkus dan belasan kotak air mineral.

"Pernyataan presiden Prancis itu sebuah penghinaan bagi umat Muslim. Jadi cara kita mengingatkan perbuatan  Presiden Prancis itu dengan boikot seluruh produknya, salah satu yang paling dikenal adalah Aqua," tutur Hamdan. 

Koordinator Aksi, Chaidir Azhar dalam pernyataan sikap di antaranya mendesak Bupati beserta Forkopimda Aceh Tamiang mengeluarkan surat edaran atau Perbup untuk memboikot semua produk-produk asal Prancis yang ada di Aceh Tamiang.

Bupati Aceh Tamiang, H Mursil yang diminta massa naik ke atas mobil pikap, ikut menyerukan kecaman semua produk Prancis harus di boikot. Mursil juga mendapat informasi bahwa perusahaan air minum dalam kemasan merek Aqua di Jakarta nyaris kolaps akibat kena boikot rakyat Indonesia.

Pewarta: Dedek

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020