Manajemen PT Magellanic Garuda Kencana akhirnya setuju melakukan pembayaran dana kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp1 miliar pada tahun 2021 mendatang, sebagai biaya kontribusi kepada pemerintaah daerah setempat.
“Baik, kami siap membayar biaya kontribusi ke pemerintah daerah sebesar Rp1 miliar pada tahun depan,” kata Manager PT Magellanic Garuda Kencana Miswar saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRK Aceh Barat di Meulaboh, Selasa.
Sebelumnya, seusai melakukan komunikasi dan berembuk dengan pihak terkait, pihaknya sepakat membayar biaya kontribusi kepada Pemkab Aceh Barat Rp500 juta kepada pemerintah daerah.
Namun, Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Ramli SE yang hadir dalam pertemuan ini kurang setuju dengan pendapat tersebut, karena kontribusi yang diberikan oleh perusahaan tambang emas tersebut masih sangat kecil.
Menurutnya, pihak perusahaan bisa saja membicarakan ke Pemkab dan DPRK Aceh Barat apabila nantinya pada tahun depan tidak mampu memenuhi biaya kontribusi, agar dicari solusi secara bersama-sama.
Ramli SE juga menegaskan, sesuai dengan Qanun Bagi Hasil Daerah memiliki sejumlah aturan yang harus dipenuhi, diantaranya seperti biaya royalti sebesar 5 persen, biaya royalti pusat sebesar 5 persen, dana CSR 2 persen, serta Zakat sebesar 2,5 persen.
Ia juga berharap perusahaan tersebut harus mampu memberikan kontribusi kepada daerah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Setelah melalui berbagai tahapan musyawarah dan berdiskusi, kemudian manajemen perusahaan bersedia memberikan biaya kontribusi sebesar Rp1 miliar.
“Baik, jika seperti itu kami setuju memberikan biaya kontribusi Rp1 miliar pada tahun depan,” kata Miswar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Baik, kami siap membayar biaya kontribusi ke pemerintah daerah sebesar Rp1 miliar pada tahun depan,” kata Manager PT Magellanic Garuda Kencana Miswar saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRK Aceh Barat di Meulaboh, Selasa.
Sebelumnya, seusai melakukan komunikasi dan berembuk dengan pihak terkait, pihaknya sepakat membayar biaya kontribusi kepada Pemkab Aceh Barat Rp500 juta kepada pemerintah daerah.
Namun, Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Ramli SE yang hadir dalam pertemuan ini kurang setuju dengan pendapat tersebut, karena kontribusi yang diberikan oleh perusahaan tambang emas tersebut masih sangat kecil.
Menurutnya, pihak perusahaan bisa saja membicarakan ke Pemkab dan DPRK Aceh Barat apabila nantinya pada tahun depan tidak mampu memenuhi biaya kontribusi, agar dicari solusi secara bersama-sama.
Ramli SE juga menegaskan, sesuai dengan Qanun Bagi Hasil Daerah memiliki sejumlah aturan yang harus dipenuhi, diantaranya seperti biaya royalti sebesar 5 persen, biaya royalti pusat sebesar 5 persen, dana CSR 2 persen, serta Zakat sebesar 2,5 persen.
Ia juga berharap perusahaan tersebut harus mampu memberikan kontribusi kepada daerah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Setelah melalui berbagai tahapan musyawarah dan berdiskusi, kemudian manajemen perusahaan bersedia memberikan biaya kontribusi sebesar Rp1 miliar.
“Baik, jika seperti itu kami setuju memberikan biaya kontribusi Rp1 miliar pada tahun depan,” kata Miswar.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020