Banda Aceh, 16/10 (Antaraaceh) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah berharap aksi pungutan liar (pungli) dilakukan oknum aparat di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara segera dihentikan sehingga transportasi darat ke daerahnya beralan baik dan lancar.

"Zaini Abdullah menyampaikan harapan itu kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, disela-sela menghadiri Sslaturrahmi nasional di Bogor," kata Karo Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.

Gubernur Aceh yang duduk berdekatan dengan Gatot Pujo Nugroho itu juga mengajak bersama-sama untuk memberantas pungli di perbatasan, termasuk permasalahan aksi "bajing loncat" yang kerap terjadi.

"Keduanya serius membahas hal ini (pungli). Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho juga sudah mendengar hal itu dan akan segera meminta laporan rinci kepada bawahannya," kata Murthalamuddin menjelaskan.

Gubernur Zaini Abdullah berharap masalah tersebut bisa segera teratasi dan perekonomian serta perdagangan kedua provinsi itu saling ketergantungan.

"Gubernur Sumut juga punya sikap yang sama bahwa semua tindakan pelanggaran hukum harus di cegah, apalagi di era seperti sekarang ini, dimana daya saing barang menjadi susah," kata Murthalamuddin mengutip pernyataan Gubernur Zaini Abdullah.

Pemerintah Aceh sangat konsisten untuk  menghentikan aksi pemerasan yang sangat meresahkan dan menggangu roda perekonomian tersebut, termasuk mendukung program Ombusman Aceh dan Ombusman Sumut yaitu memasang nomor telp pengaduan, baliho dan spanduk sepanjang lintas Aceh-Sumut.

Dalam waktu dekat, katanya  spanduk dengan nomor telepon pengaduan dan baliho akan dipasang di sepanjang jalan Aceh-Medan mulai perbatasan sampai dekat kota Medan.

"Saya mengira untuk jangka pendek itu cara paling jitu, namun kita akan membicarakan lebih lanjut untuk mencari solusi konfrehensif termasuk berkoordinasi dengan penegak hukum soal bajing loncat dan aksi pelemparan bus," kata gubernur Aceh.

Pewarta : Azhari

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014