Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta setiap usaha perhotelan di ibu kota Provinsi Aceh ini harus selalu memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19.
"Kita meminta pihak pengelola hotel untuk senantiasa memperhatikan prokes 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Aminullah Usman, di Banda Aceh, Jumat.
Aminullah mengatakan, setiap kamar dan fasilitas lainnya di hotel wajib selalu dibersihkan agar steril dari virus corona, selain menyediakan tempat cuci tangan dan pendeteksi suhu tubuh bagi para tamu, seluruh pegawai hotel juga harus rutin mengecek kesehatan mereka.
"Dengan begitu hotel akan semakin dipercaya oleh wisatawan sehingga bisnis perhotelan mampu bangkit kembali khususnya di Banda Aceh," ujarnya.
Aminullah menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan berdasarkan jumlah hunian hotel di Banda Aceh mengalami kenaikan sejak sejak 2017 sampai 2019 sebelum pandemi COVID-19.
Dimana, kata Aminullah, pada 2017 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 218 ribu orang, dan terjadi peningkatan pada 2019 sebanyak 505 ribu wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Namun sekarang hanya berkisar 135 ribu wisatawan akibat terdampak pandemi COVID-19, ini yang harus kita genjot kembali," katanya.
Dalam rangka mendukung bisnis pariwisata, Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan pelatihan penerapan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan untuk sektor perhotelan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Banda Aceh tersebut diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari para pelaku industri pariwisata bidang perhotela, mereka akan dibekali ilmu seputar strategi pengembangan pariwisata di era pandemi COVID-19.
"Karena cara pandang publik terhadap hotel sudah berubah. Kalau dulu pelayanan dan keamanan, kini kebersihan dan kesehatan yang paling disorot terutama dalam penerapan protokol kesehatan," ujar Aminullah Usman.
Sementara itu, Kadispar Banda Aceh Iskandar melaporkan kegiatan yang digelar hingga itu bertujuan untuk mengimplementasikan program cleanliness health safety and environment (CHSE) di sektor perhotelan dalam rangka penerapan new normal.
"Ini salah satu upaya kita untuk menciptakan hotel tangguh cegah COVID-19," kata Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kita meminta pihak pengelola hotel untuk senantiasa memperhatikan prokes 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Aminullah Usman, di Banda Aceh, Jumat.
Aminullah mengatakan, setiap kamar dan fasilitas lainnya di hotel wajib selalu dibersihkan agar steril dari virus corona, selain menyediakan tempat cuci tangan dan pendeteksi suhu tubuh bagi para tamu, seluruh pegawai hotel juga harus rutin mengecek kesehatan mereka.
"Dengan begitu hotel akan semakin dipercaya oleh wisatawan sehingga bisnis perhotelan mampu bangkit kembali khususnya di Banda Aceh," ujarnya.
Aminullah menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan berdasarkan jumlah hunian hotel di Banda Aceh mengalami kenaikan sejak sejak 2017 sampai 2019 sebelum pandemi COVID-19.
Dimana, kata Aminullah, pada 2017 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 218 ribu orang, dan terjadi peningkatan pada 2019 sebanyak 505 ribu wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Namun sekarang hanya berkisar 135 ribu wisatawan akibat terdampak pandemi COVID-19, ini yang harus kita genjot kembali," katanya.
Dalam rangka mendukung bisnis pariwisata, Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan pelatihan penerapan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan untuk sektor perhotelan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Banda Aceh tersebut diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari para pelaku industri pariwisata bidang perhotela, mereka akan dibekali ilmu seputar strategi pengembangan pariwisata di era pandemi COVID-19.
"Karena cara pandang publik terhadap hotel sudah berubah. Kalau dulu pelayanan dan keamanan, kini kebersihan dan kesehatan yang paling disorot terutama dalam penerapan protokol kesehatan," ujar Aminullah Usman.
Sementara itu, Kadispar Banda Aceh Iskandar melaporkan kegiatan yang digelar hingga itu bertujuan untuk mengimplementasikan program cleanliness health safety and environment (CHSE) di sektor perhotelan dalam rangka penerapan new normal.
"Ini salah satu upaya kita untuk menciptakan hotel tangguh cegah COVID-19," kata Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020