Tim gabungan bencana alam terdiri dari personel TNI Korem 011/Lilawangsa, Denbekang 00.44.02/Lhokseumawe dan personel BPBD Aceh Utara bersama warga melakukan peninjauan hilir muara sungai di tiga kecamatan Kabupaten Aceh Utara dan mendapatinya dalam keadaan dangkal.
Danrem 011/LW Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengerahkan tim dengan menggunakan empat unit Landing Craft Rubber (LCR) atau perahu karet.
Titik start dari perairan pantai Laut KP-3 Lhokseumawe menuju ke tiga ujung hilir muara aliran air sungai ke bibir pantai laut Aceh Utara untuk mengecek muara yang dangkal pada Senin (14/13).
Tim gabungan dipimpin Kepala Staf Korem (Kasrem) 011/Lilawangsa Letkol Czi M. Ridha Has, serta diikuti antara lain Danden Bekang 00.44.02 Letkol Cba Mulia Putra, para Kasi Korem 011/LW, Kepala BPBD Aceh Utara beserta personel gabungan dari prajurit TNI, BPBD dan warga yang mengikuti kegitan tersebut.
Kasrem 011/LW Letkol Czi. Ridha Has di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melihat kondisi terkini ujung muara tempat keluarnya air sungai ke laut lepas.
"Baru minggu yang lalu telah terjadi banjir hampir 80 persen merendam kawasan pendudukan wilayah Aceh Utara. Apa lagi di saat ini musim penghujan, Aceh khususnya rentan terjadinya bencana alam banjir karena menginggat geografis sebagian besar terletak di pesisir pantai," sebut Kasrem menjelaskan.
Dikatakan bagian ujung sungai atau hilir muara di tiga Kecamatan tersebut diketahui kondisi ujung sungai itu dangkal bekisar 1 meter atau sepinggang orang dewasa.
"Tadi setelah kita ukur itu, hanya sekitar satu meter, itu pun pada saat air pasang. Apabila air surut maka air tidak dapat mengalir karena dangkal," katanya.
"Begitu pula menjadi kendala bagi warga sekitar yang notabenya nelayan, tidak bisa melaut untuk mencari ikan dan ini merupakan ungkapan warga ke kita," terang Kasrem.
Dijelaskan permukaan muara sungai yang dangkal itu masing- masing muara sungai di Desa Bungkah, Kecamatan Muara Batu, di Desa Matang Puntong, Kecamatan Seuneuddon, dan di Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Danrem 011/LW Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengerahkan tim dengan menggunakan empat unit Landing Craft Rubber (LCR) atau perahu karet.
Titik start dari perairan pantai Laut KP-3 Lhokseumawe menuju ke tiga ujung hilir muara aliran air sungai ke bibir pantai laut Aceh Utara untuk mengecek muara yang dangkal pada Senin (14/13).
Tim gabungan dipimpin Kepala Staf Korem (Kasrem) 011/Lilawangsa Letkol Czi M. Ridha Has, serta diikuti antara lain Danden Bekang 00.44.02 Letkol Cba Mulia Putra, para Kasi Korem 011/LW, Kepala BPBD Aceh Utara beserta personel gabungan dari prajurit TNI, BPBD dan warga yang mengikuti kegitan tersebut.
Kasrem 011/LW Letkol Czi. Ridha Has di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melihat kondisi terkini ujung muara tempat keluarnya air sungai ke laut lepas.
"Baru minggu yang lalu telah terjadi banjir hampir 80 persen merendam kawasan pendudukan wilayah Aceh Utara. Apa lagi di saat ini musim penghujan, Aceh khususnya rentan terjadinya bencana alam banjir karena menginggat geografis sebagian besar terletak di pesisir pantai," sebut Kasrem menjelaskan.
Dikatakan bagian ujung sungai atau hilir muara di tiga Kecamatan tersebut diketahui kondisi ujung sungai itu dangkal bekisar 1 meter atau sepinggang orang dewasa.
"Tadi setelah kita ukur itu, hanya sekitar satu meter, itu pun pada saat air pasang. Apabila air surut maka air tidak dapat mengalir karena dangkal," katanya.
"Begitu pula menjadi kendala bagi warga sekitar yang notabenya nelayan, tidak bisa melaut untuk mencari ikan dan ini merupakan ungkapan warga ke kita," terang Kasrem.
Dijelaskan permukaan muara sungai yang dangkal itu masing- masing muara sungai di Desa Bungkah, Kecamatan Muara Batu, di Desa Matang Puntong, Kecamatan Seuneuddon, dan di Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020