Tim SAR gabungan dan BPBD Cianjur, Jawa Barat, masih melakukan penyisiran sungai hingga beberapa kilometer untuk mencari Enuk (30), pemancing yang dilaporkan hilang tenggelam saat memancing di Sungai Cibuni, Kecamatan Agrabinta.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah saat dihubungi Jumat, mengatakan korban warga Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, itu dilaporkan hilang tenggelam ke dasar sungai, sebelumnya korban yang sedang memancing terpeleset dan terseret arus yang cukup deras.
"Diduga tidak bisa berenang, korban yang terpeleset jatuh dan langsung terseret arus sungai yang cukup kencang. Kami langsung mengirim tim ke lokasi untuk melakukan pencarian, berkordinasi dengan pihak terkait di Cianjur," katanya.
Pihaknya menurunkan satu perahu karet untuk melakukan penyisiran sungai, agar dapat dengan cepat menemukan tubuh korban, sedangkan tim lainnya dibantu TNI/Polri dan warga sekitar, melakukan penyisiran darat dengan cara berjalan kaki hingga ke hilir.
Selama satu bulan terakhir, ungkap dia, pihaknya mendapat dua laporan warga yang hilang tenggelam di sungai yang sama. "Ini laporan kedua setelah kejadian yang sama menimpa pemancing warga Kecamatan Tanggeung, harapan kami tubuh korban segera ditemukan," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan, mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk ekstra hati-hati dan waspada terutama ketika memancing karena curah hujan yang masih tinggi, dapat menyebabkan arus sungai tiba-tiba tinggi dan meluap, sehingga dapat mengancam keselamatan.
"Curah hujan di sebagian besar wilayah Cianjur, masih tinggi, kami berharap warga untuk tetap waspada dan hindari memancing terlalu ke tepi sungai karena arus sungai bisa saja tiba-tiba deras. Kami juga mengimbau warga di pinggir pantai waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah saat dihubungi Jumat, mengatakan korban warga Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, itu dilaporkan hilang tenggelam ke dasar sungai, sebelumnya korban yang sedang memancing terpeleset dan terseret arus yang cukup deras.
"Diduga tidak bisa berenang, korban yang terpeleset jatuh dan langsung terseret arus sungai yang cukup kencang. Kami langsung mengirim tim ke lokasi untuk melakukan pencarian, berkordinasi dengan pihak terkait di Cianjur," katanya.
Pihaknya menurunkan satu perahu karet untuk melakukan penyisiran sungai, agar dapat dengan cepat menemukan tubuh korban, sedangkan tim lainnya dibantu TNI/Polri dan warga sekitar, melakukan penyisiran darat dengan cara berjalan kaki hingga ke hilir.
Selama satu bulan terakhir, ungkap dia, pihaknya mendapat dua laporan warga yang hilang tenggelam di sungai yang sama. "Ini laporan kedua setelah kejadian yang sama menimpa pemancing warga Kecamatan Tanggeung, harapan kami tubuh korban segera ditemukan," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan, mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk ekstra hati-hati dan waspada terutama ketika memancing karena curah hujan yang masih tinggi, dapat menyebabkan arus sungai tiba-tiba tinggi dan meluap, sehingga dapat mengancam keselamatan.
"Curah hujan di sebagian besar wilayah Cianjur, masih tinggi, kami berharap warga untuk tetap waspada dan hindari memancing terlalu ke tepi sungai karena arus sungai bisa saja tiba-tiba deras. Kami juga mengimbau warga di pinggir pantai waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020