Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh menyidak proses sekolah tatap muka di Banda Aceh guna memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) terhadap pelajar.
"Kunjungan kita untuk memastikan proses belajar tatap muka sesuai dengan kurikulum yang berlaku di tengah pandemi dan juga penerapan protokol kesehatan," kata Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh Tati Mutia Asmara, di Banda Aceh, Jumat.
Tati menyarankan kepada tenaga pendidik untuk tidak membebankan siswa dengan tugas yang berat, melainkan bagaimana membuat peserta didik nyaman dan santai, sehingga mereka gembira saat ke sekolah.
Tati mengatakan, ada perbedaan prosedur antara satu sekolah dengan sekolah yang lain, sistem pemberlakuan shif dikembalikan kepada kebijakan setiap sekolah. Pastinya tidak melanggar prokes.
Tati berharap Dinas Pendidikan Banda Aceh selalu memantau dan memastikan bahwa perangkat sekolah benar-benar berjalan dengan baik dan maksimal mendukung protokol kesehatan.
“Tadi saya melihat masih ada rasa ketegangan saat melakukan sekolah tatap muka ini, maka ini sangat penting untuk memberikan rasa gembira kepada anak anak,” ujar Tati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Saminan menyambut baik masukan yang disampaikan legislatif. Pihaknya akan terus memantau jalannya proses belajar mengajar tatap muka di masa pandemi ini.
“Penerapan sekolah ini dilakukan dengan sistem shif sehingga tingkat kerumunan di sekolah terhindari, ini menjadi perhatian kami supaya belajar tatap muka ini tidak berhenti," kata Saminan.
Saminan menuturkan bahwa
pihaknya sudah menentukan standar yang berlaku bagi sekolah selama tatap muka di tengah pandemi ini. Dimana para guru diminta tidak membebankan siswa dengan tugas yang banyak.
Sekolah di tengah pandemi ini lebih kepada bagaimana memberikan pemahaman terhadap siswa tentang COVID-19 dan protokol kesehatan.
"Sesuai arahan Menteri, standar sekolah di tengah pandemi adalah memberikan edukasi kepada siswa tentang cara hidup selama pandemi COVID-19," demikian ujar Saminan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Kunjungan kita untuk memastikan proses belajar tatap muka sesuai dengan kurikulum yang berlaku di tengah pandemi dan juga penerapan protokol kesehatan," kata Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh Tati Mutia Asmara, di Banda Aceh, Jumat.
Tati menyarankan kepada tenaga pendidik untuk tidak membebankan siswa dengan tugas yang berat, melainkan bagaimana membuat peserta didik nyaman dan santai, sehingga mereka gembira saat ke sekolah.
Tati mengatakan, ada perbedaan prosedur antara satu sekolah dengan sekolah yang lain, sistem pemberlakuan shif dikembalikan kepada kebijakan setiap sekolah. Pastinya tidak melanggar prokes.
Tati berharap Dinas Pendidikan Banda Aceh selalu memantau dan memastikan bahwa perangkat sekolah benar-benar berjalan dengan baik dan maksimal mendukung protokol kesehatan.
“Tadi saya melihat masih ada rasa ketegangan saat melakukan sekolah tatap muka ini, maka ini sangat penting untuk memberikan rasa gembira kepada anak anak,” ujar Tati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Saminan menyambut baik masukan yang disampaikan legislatif. Pihaknya akan terus memantau jalannya proses belajar mengajar tatap muka di masa pandemi ini.
“Penerapan sekolah ini dilakukan dengan sistem shif sehingga tingkat kerumunan di sekolah terhindari, ini menjadi perhatian kami supaya belajar tatap muka ini tidak berhenti," kata Saminan.
Saminan menuturkan bahwa
pihaknya sudah menentukan standar yang berlaku bagi sekolah selama tatap muka di tengah pandemi ini. Dimana para guru diminta tidak membebankan siswa dengan tugas yang banyak.
Sekolah di tengah pandemi ini lebih kepada bagaimana memberikan pemahaman terhadap siswa tentang COVID-19 dan protokol kesehatan.
"Sesuai arahan Menteri, standar sekolah di tengah pandemi adalah memberikan edukasi kepada siswa tentang cara hidup selama pandemi COVID-19," demikian ujar Saminan.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021