Bupati Aceh Timur Hasballah atau Rocky bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono di Jakarta, Rabu, dan dalam pertemuan tersebut  ikut membahas  program  pembangunan 10 hektare klaster tambak udang vaname di Aceh Timur.

Bupati Aceh Timur Hasballah  dalam pertemuan di Kantor KKP di Jakarta itu menyepakati usulan Menteri Trenggono untuk berkolaborasi membangun shrimp estate di daerahnya. Usulan ini sejalan dengan program pembangunan 10 hektare klaster tambak udang vaname yang digagas pemerintah Kabupaten Aceh Timur saat ini, demikian rilis Humas Aceh Timur yang diterima Rabu.. 

“Kami akan bekerja secara cepat, membentuk tim percepatan dalam pelaksanaan di lapangan.  Kegiatan ini sangat bagus dalam peningkatan ekonomi masyarakat akan banyak tenaga terserap dan perputaran ekonomi akan lancar, secara otomatis ekonomi daerah akan meningkat,” kata  bupati.

Menurut Bupati Rocky, keberadaan shrimp estate sekaligus menjadi model usaha yang dapat ditiru masyarakat yang selama ini mengelola tambak secara konvensional. 

Luas tambak di Aceh Timur mencapai 18.697 hektar dengan hasil produksi 13.508 ton per tahun, kata dia.

Dengan adanya shrimp estate tersebut, Rocky mengaku optimis Aceh Timur dapat menjadi sentra produksi perikanan budidaya. 

“Manfaat dari program ini sangat banyak dan berpengaruh  pada meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara merata mulai dari hulu hingga hilir,” sebut dia.

Segmen-segmen usaha, nantinya akan terbentuk seperti suplai alat perikanan, bibit dan kebutuhan lainnya. Begitu juga sektor lain akan ikut berkembang, karena penyerapan tenaga kerja dalam shrimp estate ini akan lebih besar.

Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti  Wahyu Trenggono  juga mengusulkan, shrimp estate dibangun di lahan seluas 5.000-10.000 hektare. Teknologi yang diterapkan dapat berupa tambak intensif maupun super-intensif, sehingga hasil panennya lebih maksimal yakni lebih dari 40 ton per hektare atau persiklus. 

“Jika ada lahan fresh, kita bangun shrimp estate. Itu yang nantinya menjadi model industri,” kata Trenggono.

Trenggono mengatakan shrimp estate harus ditata dengan bagus, produksinya sampai proses kemasannya. Jangan sampai mencemari lingkungan. 

“Kondisi air harus diperhatikan, termasuk pemberian pakan dan kotorannya, jangan malah meracuni udang itu sendiri, maka daerah lain dapat menirunya,” kata dia.

Dikatakannya, pembangunan shrimp estate di Aceh Timur akan segera direalisasikan, karena menjadi "trigger"  pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Aceh, menambah pendapatan pemerintah di daerah, dan negara.

“Pembangunan shrimp estate di Aceh Timur ini akan jadi bagian dari pembangunan 200 ribu haktar tambak budidaya yang ditargetkannya,” kata Trenggono.


 

Pewarta: Hayaturrahmah 

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021