Ratusan hektare areal persawahan masyarakat di Kabupaten Pidie, Aceh, terendam banjir yang melanda daerah itu sejak dua hari terakhir. 

"Berdasarkan data sementara, sawah yang terendam mencapai 958,25 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Sofyan yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa. 

Sofyan menyebutkan areal persawahan yang terendam tersebut tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Peukan Baro dan Kecamatan Simpang Tiga masing-masing satu hektare.

Kecamatan Kembang Tanjong 69 hektare, Kecamatan Glumpang Baro 19 hektare, Kecamatan Glumpang Tiga dua hektare, Kecamatan Mutiara Timur tujuh hektare. 

Kemudian, Kecamatan Keumala 0,5 hektare, Kecamatan Pidie 27,5 hektare, Kecamatan Mila 44 hektare, Padang Tiji 362 hektare, dan Kecamatan Delima mencapai 425,25 hektare. 

"Areal persawahan yang paling luas terendam banjir, yakni Kecamatan Padang Tiji dan Kecamatan Delima," ujarnya. 

Sofyan menyebutkan usia padi di areal persawahan yang terendam tersebut bervariasi karena memang tidak ada penanaman serentak di Kabupaten Pidie. Usia tanaman berkisar lima hingga 35 hari.

Menyangkut kerugian, Sofyan mengatakan pihaknya belum menghitung berapa total kerugian yang dialami petani akibat bencana banjir tersebut. 

Menurut Sofyan, meluapnya air ke sawah masyarakat karena kondisi saluran pembuangan yang sudah dangkal dan menyempit, sehingga air dengan mudah meluap dan menggenangi areal persawahan. 

"Karenanya, kami mengharapkan dinas terkait melakukan normalisasi saluran pembuangan guna mengantisipasi meluapnya air ketika hujan tinggi," demikian Sofyan.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021