Sigli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie merencanakan pengembangan jagung pipil di lahan seluas 3.500 hektare pada areal perkebunan dan sawah di wilayah setempat yang bersumber dari bantuan Kementerian dan Pertanian (Kementan) RI.
“Tahun ini kita optimis bisa mengembangkan jagung sekitar 3.500 hektare, dan juga didukung program dari Kementan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Hasballah di Pidie, Senin.
Untuk menanam jagung di lahan seluas 3.500 hektare itu, maka dibutuhkan sekitar 52,5 ton bibit, dengan pembagian tanam sekitar 15 kg per hektare nya.
Hasballah mengatakan Pemkab Pidie tahun ini mendapatkan bantuan sekitar 40,5 ton benih jagung untuk ditanam pada lahan 2.700 hektare, diperkirakan benihnya akan diterima Juni nanti. Sisa kebutuhan disediakan oleh daerah.
Bibit tersebut, sekarang sedang dalam proses tahapan karantina, uji laboratorium dan pengangkutan, pendistribusian benihnya diperkirakan pada Juni nanti.
"Dalam satu hektare, diberi bantuan 15 kg benih yang tersebar di beberapa titik, diantaranya Glumpang Tiga, Mutiara Timur, Tangse, Sakti, dan Padang Tiji," ujarnya.
Ia menuturkan upaya pengembangan jagung di kabupaten ini sudah berjalan dalam dua tahun, dan pihaknya optimis bisa memanen hasil optimal.
Ia menambahkan penanaman jagung di Pidie itu dilakukan 80 hingga 90 persen nya di lahan perkebunan, sisanya di area persawahan. Terbanyak di wilayah Glumpang Tiga dan Tangse mencapai hingga 500 hektare.
"Dengan adanya program tersebut, saat ini petani kakao juga sudah banyak yang beralih ke tanam jagung, apalagi penanaman komoditas ini lebih mudah, begitu juga perawatannya dibandingkan kakao," demikian Hasballah.