Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyatakan Aceh nihil penambahan kasus positif baru, pasien sembuh, maupun pasien yang meninggal dunia per hari ini, namun warga tetap diminta untuk taat protokol kesehatan sekaligus mengenali gejala infeksinya.

“Kita bersyukur tidak ada penambahan kasus hari ini, dan sangat berharap tidak ada lagi kasus baru,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan pencegahan lonjakan kasus baru bisa dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dengan cara memahami gejala infeksi virus corona, sekaligus kedisiplinan dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Menurut dia penyebaran virus corona dari satu orang ke yang lain terjadi tanpa sengaja. Setiap orang menyangka dirinya terkena flu biasa, bukan gejala COVID-19 sehingga tetap berbaur dengan warga sekitar. Maka, kata dia, pengetahuan tentang gejala COVID-19 sangat penting agar bisa saling melindungi antar sesama.

“Secara kasat mata sulit membedakan penderita COVID-19 dengan penyakit influenza. Keduanya menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek,” katanya.

Karena itu diperlukan pemeriksaan secara medis dan diperiksa swab nasofaring dan orofaring dengan real time polymerase chain reaction untuk memastikannya, katanya lagi.

Menurut Jubir yang akrab disapa SAG itu, dari analisis data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI bahwa penderita COVID-19 di Aceh tidak hanya menunjukkan gejala demam, batuk atau pilek. Dari 9.144 positif COVID-19 di Aceh bahwa yang menujukkan gejala batuk 63 persen, pilek 39,1 persen dan gejala lemas  34,1 persen.

Sementara gejala lain yang ditemukan seperti demam sekitar 32,9 persen, riwayat demam 30,6 persen, sakit tenggorokan 30,1 persen, sakit kepala 26,3 persen, sesak nafas 22,4 persen, keram otot 17,1 persen, mual 11,4 persen, sakit perut 8 persen, diare 5 persen, menggigil 0,2 persen dan gejala lainnya sekitar 1,2 persen.

“Gejalanya bukan hanya demam, pilek, dan batuk, melainkan kian beragam karena virus corona itu terus bermutasi,” katanya, menjelaskan.

Apabila mengalami gejala penyakit dalam masa pandemi COVID-19 saat ini, sebaiknya langsung berobat dan melakukan isolasi mandiri untuk melindungi keluarga dan kerabat kita dari ancaman virus corona, katanya.

Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 9.144 orang diantaranya penderita yang masih dirawat sebanyak 1.017 orang, yang telah sembuh 7.753 orang dan yang 374 orang meninggal dunia.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021