Pemerintah Kota Lhokseumawe mengklaim angka anak kerdil (stunting) akibat kekurangan gizi kronis pada 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah dari tahun ke tahun angka stunting di Kota Lhokseumawe mengalami penurunan," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Asnawi di Lhokseumawe, Rabu.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe balita penderita stunting pada 2020 sebanyak 1.287 orang, menurun dibanding tahun 2019 yang tercatat 2.325 orang.

Menurut Asnawi, penyebab stunting yang terjadi terhadap balita dikarenakan kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan kekurangan gizi kronis pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Periode HPK yang dimulai sejak dari janin hingga balita berusia 23 bulan tersebut merupakan masa kritis, sehingga sangat membutuhkan gizi dan perilaku hidup sehat di lingkungan sekitar,"katanya.

Dikatakannya, dampak dari stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik saja, tetapi juga terhadap fungsi penting tubuh lainnya seperti, perkembangan otak dan kekebalan tubuh.

"Anak stunting memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal dan rentan terhadap penyakit, sehingga memengaruhi produktivitas si anak," katanya.

Ia menambahkan, indeks balita penderita stunting di Kota Lhokseumawe sebesar 18,75 persen, masih di bawah ambang yang ditetapkan ditetapkan WHO atau badan kesehatan dunia yakni sebesar 20 persen.

"Meski pun masih di bawah ambang batas WHO, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe tetap serius untuk terus menggencarkan upaya-upaya dalam mencegah terjadinya stunting terhadap balita,"kata Asmawi.

Oleh karena itu, pihaknya terus konsisten dalam mencegah stunting, di mana Kota Lhokseumawe saat ini merupakan Kota/Kabupaten terendah se-Aceh dalam kasus stunting.

"Kota Lhokseumawe tidak termasuk dalam kategori lokasi khusus pemerintah pusat dalam penanganan balita penderita stunting,"katanya.

"Kami terus melakukan sosialisasi dengan memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada orang tua melalui posyandu yang selalu rutin digelar. Kita harus kerja keras untuk menekan angka stunting pada anak di Kota Lhokseumawe" katanya.

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021